Natal Gerindra, Perjumpaan Lintas Agama yang Mempersatukan Perbedaan

RABU, 18 JANUARI 2017

JAKARTA — BERITA FOTO — Pemandangan unik dalam sebuah perayaan Natal yang jarang ditemui adalah membaurnya wanita berhijab, pria berkopiah sampai anak-anak dengan peci putih berlarian ke sana ke mari. Dalam Ibadah dan Perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 Partai Gerindra, Selasa malam (17/01/2017), pemandangan tersebut lumrah adanya.

Ternyata sudah sembilan kali Partai Gerindra mengadakan perayaan ibadah Natal lintas agama di Jakarta. Garis ideologi Nasionalis Pancasilais yang melekat kuat dalam sikap dan keputusan-keputusan Gerindra tetap dijaga dengan baik. Bahkan kehadiran calon Wakil Gubernur Sandiago Uno tampak biasa saja bagi para umat Kristiani Gerindra. Jika bukan karena para awak media yang sibuk sendiri mengejar Sandi, sapaan akrab Sandiago Uno, mungkin ia akan menikmati duduk di bangku undangan paling depan bersama Dewan Pembina Gerindra, Hasjim Djojohadikusumo.

“Justru saya merasa tenang dan damai sekali di ruangan ini. Semangat persatuan dan kebersamaan begitu kental. Seakan tiada tembok pemisah antara saya, Anda serta siapa pun yang ada di dalam ruangan ini. Kasih dan Damai Natal Menyertai Kita Semua adalah Tema Natal Gerindra yang tepat,” sebut Sandiago Uno dalam pidato Natal.

Tokoh lintas agama pun naik ke panggung bersama untuk berdoa dan Sandiago Uno yang naik ke panggung untuk didoakan oleh tokoh agama Kristiani Gerindra menjadi contoh bagaimana Gerindra menjalankan kebersamaan tanpa memandang suku, ras maupun agama. Bahkan Sandiago tampak khidmat mengikuti setiap bait doa dua Pendeta Kristiani sambil dibarengi ucapan amin seluruh undangan yang hadir.

Lihat juga...