MINGGU, 29 JANUARI 2017
YOGYAKARTA — Sebagai salah satu kota bersejarah, Yogyakarta memiliki banyak bangunan kuno peninggalan masa penjajahan. Dari sekian banyak bangunan peninggalan kolonial Belanda itu, Benteng Vrederburg boleh dibilang merupakan salah satu bangunan tertua sekaligus saksi terpenting bagi perjalanan sejarah kota Yogyakarta.
![]() |
Gerbang pintu masuk benteng Vrederburg |
Dibangun sekitar tahun 1760, atau hanya berselang beberapa tahun sejak Kraton Yogyakarta berdiri, benteng Vrederburg didirikan sebagai buah akal licik Belanda untuk mengawasi gerak-gerik perkembangan Kraton Yogyakarta yang baru saja memisahkan diri dari kerajaan Mataram yang berpusat di Kartosuro.
Pengurus sekaligus edukator Moseum Benteng Vrederburg, Amin Sukrilah menyebutkan, benteng ini didirikan oleh Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono ke I, atas permintaan Belanda. Yakni dengan alasan untuk melindungi Kraton Yogyakarta dari musuh. Padahal alasan itu hanyalah dalih Belanda untuk mengawasi Kraton Yogyakarta itu sendiri.
![]() |
Pengurus sekaligus edukator Moseum Benteng Vrederburg, Amin Sukrilah |
Disebutkan, saat pertama kali dibangun, benteng ini masih sangat sederhana. Bangunannya hanya terbuat dari kayu dengan atap alang-alang. Bentengnya juga terbuat dari tanah yang disusun meninggi. Beberapa tahun kemudian benteng baru dibangun dengan tembok permanen termasuk bangunan di dalamnya.
“Itupun kemungkinan tidak seperti kondisi sekarang, karena terdapat fondasi yang ditemukan di dalam kompleks benteng. Artinya kemungkinan sempat ada pemugaran hingga beberapa kali,” ujarnya.
Lokasi benteng Vrederburg sendiri sangat strategis, berada tak jauh dari Kraton Yogyakarta. Tepatnya di sebelah utara Kraton sisi timur atau saat ini di seberang Jalan Senopati dan Jalan Margo Mulyo. Di sekeliling benteng, terdapat jangang atau parit selebar kurang lebih 5 meter. Sementara di setiap bagian sudut benteng nampak terdapat gundukan tanah meninggi sebagai pos penjagaan atau biasa di sebut Bastilon. Di lokasi inilah pucuk-cukuk meriam ditempatkan mengarah langsung ke Alun-Alun dan Kraton Yogyakarta.