“Dulu kebun ini merupakan lahan kosong milik salah satu warga yang tak ditempati dan terbengkalai. Kita lalu membersihkannya dan menjadikannya sebagai kebun sayuran yang bisa dimanfaatkan bersama. Semuanya, mulai dari sumur, tandon air, rak-rak tanaman kita beli dengan biaya sendiri. Patungan semua anggota. Termasuk untuk membeli media tanam, poliback, bibit tanaman dan sayuran, hingga pupuk dan kebutuhan lainnya,” ujar ketua Kelompok Wanita Tani Gemah-Ripah, Winaryati, Selasa (17/1/2017).
Sejak beberapa tahun berjalan, kebun sayuran organik yang mereka rintis bersama itu, kini telah banyak dikenal dan memberikan banyak manfaat positif. Selain dapat menikmati sendiri hasil panen sayuran organik yang dihasilkan, kini mereka juga kerap mendapat pesanan sayuran segar dari kosumen ibu-ibu tetangga kampung. Mereka bahkan juga kerap mendapat pesanan bibit tanaman sayur maupun tanaman obat hingga berjumlah ratusan dari kelompok tani lainnya dari berbagai daerah di Yogyakarta. Sejumlah kelompok tani tak jarang juga datang berkunjung ke kebun ini untuk belajar menanam sayuran organik dan memberdayakan masyarakat sekitar.
“Kita juga rutin mengikuti pameran-pameran untuk memasarkan hasil kebun sayuran organik maupun produk olahan makanan semua anggota kelompok tani. Mulai dari tingkat kota/kabupaten hingga tingkat provinsi, ” imbuhnya.
Selain pernah menjadi juara pertama Kelompok Wanita Tani terbaik se-Kota Yogyakarta 2015, Kelompok Wanita Tani Gemah-Ripah juga pernah meraih juara pertama lomba PKK se-Kota Yogyakarta 2016. Terakhir mereka juga mampu menjadi juara II lomba PKK se-DIY juga pada tahun yang sama.