Umat Katolik di Lampung Terpaksa Merayakan Natal di Gereja Lama yang Memprihatinkan

MINGGU, 18 DESEMBER 2016

LAMPUNG — Umat Katolik di Stasi Pasuruan Unit Pastoral Bakauheni Keuskupan Tanjung Karang Lampung, dipastikan belum bisa menggunakan bangunan gereja baru yang sedang dibangun. Umat Katolik yang kini masih memasuki Minggu Advent IV atau masa penantian sebelum hari raya Natal pada 25 Desember mendatang, masih harus bersabar untuk bisa merayakan Natal di bangunan Gereja Santo Petrus dan Paulus Pasuruan tersebut. 
Gereja baru yang belum selesai dibangun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Panitia Pembangunan Gereja Santa Petrus dan Paulus Stasi Pasuruan, Maximilianus Erik Klimin. Ia menegaskan, rencana awal proses pembangunan gereja yang memasuki tahun ketiga tersebut sudah bisa digunakan untuk perayaan Misa Natal tahun 2016. Namun, karena tahap penyelesaian belum sempurna, terpaksa diurungkan dan menggunakan bangunan gereja lama.
Sementara itu, Erik Klimin mengungkapkan, bangunan gereja lama yang masih dipertahankan merupakan gereja yang dibangun sejak tahun 1970 dan sudah dalam kondisi memprihatinkan. Beberapa bagian dinding belakang gereja sebagian retak, plafon sebagian jebol, ruangan gereja yang tak memenuhi kapasitas umat dari sekitar empat wilayah stasi. 
 dan kondisi tiga tahun yang lalu lahan dan bangunan akan terkena proyek jalan tol Trans Sumatera (JTTS). 
“Rencana awal memang Natal tahun 2016 akan dirayakan di gereja baru. Namun, karena keterbatasan biaya untuk penyelesaian akhir berakibat niat tersebut diurungkan karena kondisi gereja baru belum selesai dibangun,” terang Erik, Minggu (18/12/2016).
Meski secara fisik bangunan gereja baru sudah memiliki menara, namun ia mengaku di bagian bangunan bawah belum memiliki dinding dan fasilitas lain selayaknya gereja. Ia menargetkan, pembangunan gereja tersebut baru bisa diselesaikan pada tahun 2017, sehingga umat Katolik yang jumlahnya mencapai ratusan jiwa di wilayah tersebut bisa beribadah dengan nyaman.
Umat Katolik di Stasi Pasuruan terpaksa menggunakan gereja lama.
Perayaan Ekaristi pada Minggu Adven IV yang dirayakan oleh umat Katolik di Stasi Pasuruan, bahkan masih menggunakan gereja lama yang terkesan sempit, dan tidak bisa menampung umat yang hadir. Kondisi tersebut semakin terlihat menjelang Natal ini, karena sebagian umat Katolik di Stasi Pasuruan sebagian besar merupakan pekerja di sektor non formal di wilayah Jakarta yang pulang saat liburan. Pihak gereja terpaksa mendirikan tenda sementara di luar gereja untuk kegiatan ibadah mingguan yang besar dan terutama pada perayaan Natal pada pekan ketiga mendatang.
“Kalau hari biasa memang gereja lama masih bisa menampung seluruh jemaah yang hadir untuk ibadah. Namun, saat menjelang Natal banyak yang berlibur berakibat gereja penuh sesak dan harus membuat tenda tambahan,” ungkap Erik.
Meski demikian, kekhusukan umat untuk mengikuti perayaan Ekaristi dan ibadah mingguan tak terganggu. Sebagai persiapan menyambut Natal 2016, kaum muda Katolik yang tergabung dalam Orang Muda Katolik (OMK) telah mempersiapkan perayaan Natal yang akan dilangsungkan pada Sabtu-Minggu (24-25/12/2016) mendatang, dengan membuat dekorasi gereja seperti pohon Natal dan Goa Natal di dalam gereja. Perayaan Natal akan dilangsungkan pada malam Natal yang jatuh pada Sabtu (24/12/2016) mendatang, sesaat setelah matahari terbenam.
Selain itu, persiapan juga dilakukan dengan melakukan gotong-royong membersihkan halaman gereja, karena perayaan Natal akan dilakukan secara bersama dengan mengundang umat dari beberapa kecamatan yang masuk wilayah Unit pastoral Bakauheni, di antaranya Kecamatan Kalianda, Kecamatan Bakauheni dan Kecamatan Penengahan. 

Jurnalis : Henk Widi / Editor : Koko Triarko / Foto : Henk Widi

Lihat juga...