Berawal dari Ide Teman, Muhsin Sukses Kembangkan Budidaya Jamur Tiram

MINGGU, 18 DESEMBER 2016
LOMBOK — Banyak orang memiliki ide dan gagasan bagus, tapi tidak semua orang bisa melakukan. Namun tak demikian halnya dengan Muhsin. Pemuda Kelahiran Desa Mertak Umbak, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu sukses mengembangkan bisnis budidaya jamur tiram.
Muhsin saat memeriksa budidaya jamur tiram yang dikembangkannya.
Ia menceritakan, budidaya jamur tiram yang dikembangkannya sejak 2014, berawal dari ide teman yang sempat berencana mengembangkan bisnis budidaya jamur tiram. “Budidaya jamur tiram yang saya kembangkan sekarang, awalnya merupakan ide teman, saya tertarik kemudian memulai budidaya sejak 2014” kata Muhsin, Minggu (18/12/2016).
Pertamakali budidaya dijalankan, Muhsin mengaku sempat kebingungan. Tapi selain bertanya pada teman, ia juga banyak belajar dari panduan yang diproleh dari internet, mulai dari bahan-bahan yang dibutuhkan hingga cara melakukan budidaya.
Dikatakan, untuk bahan budidaya jamur tiram sendiri berupa parutan kayu halus yang bisa diproleh di toko penjual sekaligus pemilik mesin penjerutan kayu. “Hasil jerutan kayu halus kemudian dimasukkan ke dalam plastik gula berukuran besar, dicampur dedak dan kapur lalu diaduk,” jelasnya.
Jamur tiram.
Sarjana lulusan Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram tersebut menjelaskan, hasil jerutan kayu yang telah dimasukkan ke dalam plastik kemudian disimpan di gudang yang suhunya lembab, menggunakan rak kayu setelah disiram air. Suhu yang lembab akan merangsang pertumbuhan jamur tiram. Semakin bagus pengaturan suhu tempat budidaya, pertumbuhan jamur akan semakin banyak.
Kini, setiap pagi di deretan bungkus jerutan kayu yang telah dibungkus menggunakan plastik, Muhsin rutin melakukan panen jamur tiram, kemudian diantar ke pelanggan yang sudah memesan, baik perorangan maupun untuk dijual di pasar.
“Sekali panen, saya bisa panen jamur tiram sampai belasan kilo. Satu kilo harganya 25 Ribu Rupiah, baik untuk dijadikan sayur maupun bahan gorengan,” katanya.
Ke depan, Muhsin bermimpi bisa memiliki bisnis budidaya jamur tiram dalam skala besar, yang tidak saja untuk kebutuhan konsumsi, dijual di pasar tradisional sebagai sayur atau dijadikan bahan gorengan, tapi bisa tembus pasar modern dan restoran.

Jurnalis : Turmuzi / Editor : Koko Triarko / Foto : Turmuzi

Lihat juga...