Lakukan Pengulosan Khas Tapanuli, DPN Kermahudatara Apresiasi Tokoh Masyarakat Pejuang Adat dan Budaya
MINGGU, 20 NOVEMBER 2016
Jika ada suku yang tidak mengerti tarian maupun lagu adatnya sendiri itu bisa dikatakan telah menghina kakek-nenek serta leluhurnya. Inilah yang harus dihindari terjadi kepada generasi muda penerus bangsa. Oleh karena itu dibutuhkan inisiatif berikut pengorbanan demi menjaga kelestarian serta karakter bangsa yang terdiri dari beragam suku, budaya dan agama.
Kerukunan Masyarakat Hukum Adat Nusantara (Kermahudatara) setiap tahun melaksanakan perhelatan Festival Seni Budaya Nusantara demi menjaga kelestarian budaya berikut sebagai wadah pembangun karakter anak muda dan bangsa yang lebih berbudaya. Selain mengadakan festival, maka Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Kermahudatara juga rutin menganugerahkan penghargaan adat yang dilakukan menurut adat Tapanuli yakni pengulosan atau pemberian ulos.
Acara penutupan berupa prosesi pengulosan dengan Manortor. |
Mereka yang mendapat penghargaan setiap tahunnya adalah tokoh-tokoh masyarakat yang dicermati berjasa mengangkat budaya Nusantara maupun merekatkan kemajemukan baik suku, adat-budaya maupun agama.
Pada kesempatan 2016 ini, DPN Kermahudatara memberikan dua penghargaan adat atau pengulosan kepada dua tokoh masyarakat yakni H. Hasan Jamrud tokoh masyarakat dari Pulau Buru dan Dr. Ir. H. Marzuki Usman, M.A. Juga mantan Menteri Negara Pariwisata, Seni dan Budaya Indonesia era Presiden BJ. Habibie serta Menteri Kehutanan dan Perkebunan Indonesia era Presiden
Abdurrachman Wahid. Dipilihnya kedua tokoh tersebut berdasarkan pengamatan cermat para pengurus DPN Kermahudatara dengan mempertimbangakan berbagai kriteria aspek pendukung lainnya.