MINGGU, 30 OKTOBER 2016
SUMENEP — Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pemerintah daerah menggelar prosesi pelantikan Arya Wiraraja. Dimana prosesi itu merupakan acara sakral di zaman terdahulu yang banyak mengandung sejarah pada saat kepemimpinan raja pertama , sehingga hal itu memang perlu diingat dan ketahui oleh masyarakat agar dapat mengenang perjuangan para pemimpin terdahulu.
Prosesi Penobatan Arya Wiraraja |
Pada zaman terdahulu daerah ujung timur Pulau Madura ini memiliki peran besar akan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada waktu itu kebesaran bangsa ini salah satunya karena berdirinya kerajaan Majapahit. Namun dibalik berdirinya kerajaan Majapahit tersebut ternyata adalah Arya Wiraraja yang merupakan raja daerah ini pada waktu, sehingga itu perlu dikenang dan diketahui perjuangannya oleh masyarakat secara luas agar jasanya tidak dilupakan begitu saja.
“Arya Wiraraja telah meletakkan dan mewariskan dasar-dasar kuat dalam segala aspek bagi daerah ini, sehingga kami akan terus bertekad menjaga mimpi dan harapannya menjadikan Sumenep ini disegani, maju dan bermartabat,” kata A. Busyro Karim, Bupati Kabupaten Sumenep, Minggu (30/10/2016).
Disebutkan, pada saat Raja Singasari terdesak dengan tentara Jayakatwang yang hendak menguasai kerajaan tersebut, sehingga raja itu meminta bantuan perlindungan dari raja Sumenep, yaitu Arya Wiraraja. Disitulah raja daerah ini memberikan bantuan serta siasat hingga berhasil menaklukkan Jayakatwang dan mengusir tentara Tartar hingga berdirilah kerajaan Majapahit.
“Jadi Arya Wiraraja itu tidak hanya memberikan bantuan tentara, tetapi juga pengatur strategi sekaligus inspirator berdirinya kerajaan Majapahit,” jelasnya.
Acara penobatan prosesi Arya Wiraraja merupakan peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep yang ke 747, sehingga kedepan diharapkan daerah ini semakin maju tanpa meninggalkan budaya-budaya peninggalan nenek moyang. Agar budaya peninggalan para leluhur yang menjadi kebanggaan masyarakat daerah ini tetap lestari meski saat ini kondisi zaman semakin maju dan berkembang.
Jurnalis : M. Fahrul / Editor : ME. Bijo Dirajo / Foto : M.Fahrul