Kesenian Karinding Makin Digandrungi Anak Muda

MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

BANDUNG — Tanah Pasundan memiliki kekayaan yang tak terhingga, mulai dari pesona alamnya, cita rasa kulinernya hingga seni dan budaya tradisi yang terbilang khas. Tak heran, Provinsi Jawa Barat menjadi tujuan wisata para pelancong.

Salah satu seni budaya yang masih eksis hingga saat ini yakni, Karinding. Seni musik Sunda buhun itu kini mulai digandrungi kalangan anak muda.
Di Bandung banyak berdiri komunitas pelestari musik jaman ‘baheula’ ini. Salah satunya Komunitas Karinding Pancaniti.
Sekelompok pemuda di RW 05 Kelurahan Sukaasih ini telah lama eksis melestarikan budaya leluhurnya. Bahkan mereka kerap membuat alat musik Karinding untuk diperkenalkan kepada generasi muda.
Salah seorang pendiri Komunitas, Imam Nurdin mengatakan, warisan seni budaya ini meski dipertahankan. Pasalnya, masih banyak masyarakat Sunda sendiri yang tidak mengetahui jenis musik Karinding.
Sebagai orang Sunda, sudah sewajarnya ia bersama kelompoknya melestarikan warisan budaya leluhur. “Karinding ini jenis kesenian Sunda buhun, artinya sangat lama. Jadi kita ingin mengenalkan lagi bahwa kita punya kesenian khas,” ujarnya.
Karinding merupakan salah satu alat musik tiup. Bentuknya kecil dan terbuat daru bambu. Dulunya Karinding dimainkan para petani, suaranya yang bergelombang diyakini memiliki kandungan tenaga yang bisa mengusir hama yang kerap mengganggu padi.
Selain itu, Karinding biasanya dimainkan bersamaan dengan alat musik lainnya yang terbuat dari bambu seperti, Celempung dan Suling. Bahkan ada juga dengan menggunakan iringan terompet, kendang, kecapi dan alat musik Sunda lainnya.
Imam sendiri menyebut, Komunitas Karindingnya sudah berdiri sejak 2010 lalu. Kini, komunitas ini pun semakin ramai digandrungi anak muda.
“Alhamdulillah, sambutan anak muda di sini cukup baik, kita berharap kesenian ini tidak sampai punah,” pungkasnya.
(Rianto Nudiansyah)
Lihat juga...