Menikmati Rujak Nibong Khas Aceh

SABTU, 9 APRIL 2016
Jurnalis: Zulfikar Husein / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Zulfikar Husein

ACEH — Jika anda pecinta makanan pedas, manis dan asam, tak ada salahnya anda mencoba rujak yang satu ini, Rujak Nibong. Makanan tradisional satu ini terapat di Desa Keude Nibong, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Sekilas tampak tidak ada yang berbeda dengan rujak seperti biasanya yeng terdiri dari potongan-potongan kecil berbagai jenis buah-buahan segar. Namun, yang membuatnya beda, Rujak Nibong tersebut diracik dengan menggunakan bumbu yang khas.

“Kalau buahnya mungkin sama aja sama rujak-rujak lain, ada mangga, jambu, pepaya, nenas, dan lainnya, tapi disini bumbunya khas. Bumbunya sangat nikmat, beda dengan bumbu-bumbu ditempat lain,” ujar Mira Agustina, salah seorang pembeli kepada Cendana News, Sabtu (9/4/2016).
Selain bumbu rujak, lokasi Rujak Nibong yang sejuk juga menjadi salah satu daya tarik warga untuk datang menikmati rujak tersebut. Terletak bersebarangan dengan bekas perusahaan ExxonMobile, lokasi rujak nibong ditumbuhi pohon-pohon yang cukup rindang.
Hampir setiap hari dipenuhi oleh para pembelinya. Tidak hanya warga lokal, rujak yang satu ini juga diminati oleh sejumlah warga daerah kabupaten atau kota lain di Aceh. Menurut Mira, saat hari Sabtu dan Minggu, pengunjung rujak tersebut cukup ramai.
“Suasana disini cukup nyaman, ada pohon-pohon rindang yang buat kita bisa santai, makanya ramai orang memilih rujak disini. Kalau setiap sore hari Sabtu dan Minggu, kadang-kadang tidak ada lagi tempat untuk duduk,” kata Mira.
Salah seorang pekerja, Yani, kepada Cendana News, mengatakan, selain pembeli yang datang dan menikmati langsung di sana, juga banyak pembeli yang membawa pulang. Karena cukup ramai pembeli, di Rujak Nibong katanya, disediakan ratusan stok buah-buahan sebagai persediaan.
“Alhamdulillah selalu ramai pembeli, kami juga sudah menyiapkan stok buah dari awal, jadi nggak khawatir habis. Kalau mau habis, kami kupas lagi buah-buahnya, ada pekerja khusus mengupas dan memotong-motong buah,” ujar Yani.
Sementara itu, untuk persediaan buah sendiri, kata Yani, buah-buah seperti mangga, nenas, melon, bengkoang didatangkan dari luar Aceh. “Ada yang kami pesan dari Medan seperti nenas, bengkoang, melaon, ada yang dari Jawa kayak mangg. Itu karena stok di Aceh tidak mencukupi,” katanya.

Nama Nibong sendiri diambil dari letak lokasi rujak tersebut dijajakan. Ada dua jenis rujak yang dijual di Rujak Nibong tersebut, yaitu rujak colek dan rujak biasa. Untuk satu porsiya, rujak biasa dijual Rp.6 ribu, sementara rujak colek Rp.10 ribu. Ingin mencoba.
Lihat juga...