SABTU, 9 APRIL 2016
Jurnalis: Rianto Nudiansyah / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Rianto Nudiansyah
BANDUNG — Pewarta foto dari seluruh Indonesia hadiri gelaran Anugrah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2016, di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika Kota Bandung, Sabtu (9/4/2016). Gelaran ini, adalah ajang ke enam yang diselenggarakan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI). Namun baru kali ini dilaksanakan di Kota Kembang.
Pada APFI 2016 ini, dewan juri menyaring 25 foto tunggal dan tiga foto seri dari 3500 imaji peristiwa di sepanjang tahun 2015. Karya dari sekitar 400 Pewarta Foto itu, telah dikumpulkan sejak tanggal 1-21 Februari lalu. Juri-juri berasal dari media nasional hingga mancanegara.
Adapun kategori yang dilombakan, yakni general news, spot news, people in the news, enviroment/nature, sport, art and entertainment, daily life, photo essay dan citizen. Selain itu, satu foto juga dipilih untuk meraih penghargaan khusus ‘Photo Of The Year’.
Diluar kategori, APFI 2016 juga menganugrahkan penghargaan ‘Lifetime Achievment’ untuk pewarta foto senior Zaenal Effendy, yang wafat pada 12 Februari 2015 lalu. Mendiang pernah mendapatkan anugerah World Press Photo kategori spot news tahun 1977 silam.
Acara APFI 2016 ini dihadiri pula oleh Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara.
Rudiantara berharap para pewarta foto yang tidak mendapat anugerah jangan berkecil hati. Bagaimanapun, pewarta foto punya andil besar untuk kepentingan masyarakat.
“Kita tidak bisa melihat dari hasil bagus atau tidak. Kalau saya perhatikan bedanya fotografer biasa dan fotografer media dia punya perasaan dan boleh dikatakan sensitif dalam menangkap momentum,” tutur Rudiantara.
Sementara itu, Ketua PFI, Lucky Pransiska menyampaikan, bahwa foto jurnalistik adalah pesan yang tidak boleh sepi makna. Artinya tak hanya sebagai pelengkap berita, namun harus berperan atas dasar kepentingan pembaca.
“Foto jurnalistik harus bebas dari intervensi dan kepentingan di ruang manapun berada. Foto jurnalistik akan mati tak berbunyi ketika dirampas marwahnya,” kata Lucky.
Ketua Panitia APFI 2016, Fauzan Abdul Syukur mengaku pihaknya mendapat pelajaran penting dari gelaran ini. Khususnya PFI Bandung yang memang baru dideklarasikan pada 2015 lalu.
“Sebuah kehormatan bagi kami pengurus PFI Bandung telah dipercaya jadi panitia penyelenggara APFI 2016,” ujar Fauzan.
Berikut daftar lengkap para pemenang APFI 2016:
General News:
– Penertiban Kampung Pulo karya Imanuel Antonius/ Media Indonesia (Juara 1 )
– Berebut Uang karya Muhammad Ayudha/Harian JogjoSemar (Juara2)
– Stranded Rohingya karya Roni Bintang/Reuters (Juara 3)
Daily Life: : –
-Patuh Lalulintas karya Jefri Tarigan/Anadolu Agency (Juara 1)
– Abadikan Gambar karya Yusuf Wahil/Harian Fajar (Juara 2)
– Demi Cita-cita karya Fachny Abdillah/Tribun Makassar
Environment and Nature :
– Shalat Adha Berkabut Asap karya Alhadi Farid/Palembang Ekspress (Juara 1)
– Kulit Harimau Ilegal karya Hotli Simanjuntak/EPA (Juara 2)
– Gendong Monyet dan Anak karya Mushaful Imam/Sindo Palembang (Juara 3)
Sport:
-Semangat Pantang Menyerah karya Jessica Margaretha/Top Skor (Juara 1)
– Pemain Bola Disawer karya Mohammad Iqbal/Antara Foto (Juara 2)
– Lompat Galah karya Wahyu Putro A./Antara Foto (Juara 3)
Spot News: : –
– Gagal Resepsi karya Tahta Aidilia/Republika (Juara 1)
– Terbakar Hidup-hidup karya Faizal Fanani/Liputan6.com (Juara 2)
– Military Plane Crash karya Roni Bintang/Reuters (Juara 3)
People in News :
– Tinjau Titik Api karya Abriansyah Liberto/Tribun Sumsel (Juara1)
– Streching Bu Menteri karya Argianto DA Nugroho/ Tribun Batam (Juara 2)
– The Fish Catcher karya Yusuf Ahmad/Reuters (Juara 3)
Photo Essay :
– Hercules Tua Jatuh di Jamin Ginting karya Dedi Sinuhaji/Tribun Medan (Juara 1)
– Desa Yang Ditinggal karya Binsar Bakkara/AP (Juara 2)
– Mereka Yang Menerjang Angin karya Ramdani/Media Indonesia (Juara 3)
Art and Entertainment :
– Tau-tau Makassar karya Yusuf Ahmad/Reuters (Juara 1)
– Nomophobia karya Seto Wardhana/ The Jakarta Post (Juara 2)
– Melepas Baju karya Abdulah Azzam/Bisnis Indonesia (Juara 3)
Citizen Journalism:
– Hope karya Akbar Jaya (Juara 1)
-Nasib Joki Cilik karya Gede Sudika Pratama (Juara 2)
– Ad Nasir Children karya Muh. Yusri (Juara 3)
Sementara, anugerah Photo Of The Year disandang Abriansyah Liberto, Tribun, Sumsel dengan karya Tijau Titik Api