Perahu Sandeq, Mewakili Semangat Bahari Suku Mandar di Anjungan sulawesi Barat TMII

Anjungan Sulawesi barat juga dilengkapi dengan berbagai diorama, foto abadi, dan replika serta miniatur menarik beragam benda budaya lain dari daerah ini. Diantaranya adalah pelaminan tradisional kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Sulawesi barat. Mempelai duduk di atas pelaminan didampingi sepasang anak kecil di sisi kanan dan kiri sambil menikmati sajian makan di atas perabotan makan berbahan tembaga dan kuningan dan ada pula yang berlapiskan emas.

??Miniatur Perahu Sandeq yang mewakili warisan budaya bahari Masyarakat Mandar sebagai pelaut ulung dan pemberani
Warisan budaya Bahari Suku Mandar Sulawesi barat di anjungan Sulawesi barat adalah Perahu Sandeq, yakni sejenis perahu layar bercadik (layar segitiga) yang mengandalkan arah angin dalam pelayaran mengarungi lautan luas. Suku Mandar dikenal sebagai pelaut-pelaut ulung pemberani yang siap menerjang badai ombak sekaligus dalam melaut. Kerajinan tangan berupa ukiran dari kayu, ukiran kaligrafi islam, kain tenun, kain sutera mandar, serta berbagai replika barang-barang tradisional khas Sulawesi barat mewakili ciri khas kebudayaan Suku Mandar dapat disaksikan didalam anjungan dengan seksama.

Dari semua yang ada didalam Anjungan Sulawesi barat, kenyataan bahwa Suku Mandar merupakan para pemberani ditengah lautan membuat pengunjung akan semakin meyakini sekaligus menyadari bahwa Bangsa Indonesia harus merasa bangga sebagai negara sekaligus bangsa maritim terbesar di dunia.

Lihat juga...