Lopes Khas Sumenep, Jajanan Tradisional yang Masih Bertahan

Lopes

Memang penjual jajanan lopes sekarang ini tidak sebanyak dulu, namun jajanan tradisional tersebut rupanya masih ada sebagian orang yang mempertahankannya  agar tidak punah, sehingga makanan peninggalan nenek moyangnya tetap dilestarikan.

“Jajanan lopes merupakan makanan peninggalan nenek moyang, sehingga kita harus tetap mempertahankan, karena itu kebanggaan kita semua, sehingga tidak mudah terkikis dengan banyaknya jajanan modern pada saat sekarang,” kata Rukaiyah (47) salah seorang penjual jajanan Lopes Khas Kabupaten Sumenep, Minggu (6/3/2016).

Dsebutkan, memang sejak dulu hingga saat ini jajanan tradisonal itu menjadi primadona para pecinta kuliner, sebab aneka cita rasa ketan yang khas membuat mereka tetap memburunya, sehingga tak jarang barang dagangannya dalam waktu cepat sudah habis terjual, apalagi harga makanan khas daerah ujung timur Pulau Garam ini sangat murah.

“Kalau saya keliling setiap hari ketempat yang ramai dikunjungi warga. Karena penjual lopes sudah tidak sebanyak dulu, terkadang pembeli harus berkeliling mencari saya jika ingin membeli lopes, sebab tidak tinggal di satu tempat,” jelasnya.

Kuliner Lopes mayoritas berbahan dari ketan putih dan hitam, sehingga menghasilkan aneka rasa yang cukup nikmat dan mampu menggoda lidah para pecinta kuliner tradional. Untuk membeli jajanan Lopes tidak perlu mengeluarkan uang banyak, namun hanya dengan membawa uang Rp. 3000 sudah bisa mendapatkan satu porsi.

Penjual Lopes

Sedangkan untuk membuat Lopes tidaklah mudah, namun membutuhkan proses panjang, karena ketan terlebih dihaluskan hingga menjadi tepung, setelah itu dibungkus daun pisang dengan bentuk bulat panjang dan direbus hingga matang. Untuk menyajikan, lopes yang sudah matang diiris kecil dan ditaburi kelapa yang sudah diparut dan ditambah gula merah diatasnya.