Jasa Foto Cetak di Surabaya Masih Tetap Eksis di Era Modern

MINGGU, 6 MARET 2016
Jurnalis: Charolin Pebrianti / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Charolin Pebrianti

SURABAYA — Penyedia jasa foto cetak langsung jadi di era perkembangan teknologi canggih ternyata masih diminati oleh para wisatawan yang datang ke Surabaya, terutama dikawasan ikon patung Sura dan Baya tepat di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Bambang Sarjuni, tukang foto cetak di kawasan ikon Sura dan Baya
Bambang Sarjuni (29 tahun) siang ini kelihatan sibuk mencari pemakai jasanya. Dirinya menawarkan jasa foto cetak langsung jadi kepada para pengunjung KBS.
“Meski melelahkan kalau hari Minggu seperti ini biasanya pengunjung ramai, jadi saya harus semangat,” jelasnya kepada Cendana News di lokasi.
Bambang tidak bisa berhenti disatu tempat, dirinya terus berpindah menawarkan jasanya kepada setiap pengunjung. Mulai dari tempat parkiran, tempat antrian tiket, pintu masuk KBS bahkan di pintu keluar KBS.
“Kalau ada yang rombongan juga saya dekati, apakah ada yang berminat dengan jasa saya,” ujarnya.
Harga yang ditawarkan pun bervariasi tergantung ukuran, untuk ukuran 6 R dihargai Rp.10 ribu, ukuran 10 R dihargai Rp.20 ribu dan ukuran 12 R dihargai Rp.50 ribu untuk satu kali foto dan satu kali cetak.
“Pengguna jasa saya lebih banyak dari luar kota Surabaya terutama luar Jawa, yang ingin  momen langka diabadikan ketika mereka berada di Surabaya,” imbuhnya.
Untuk penghasilan Bambang mengaku tidak tentu, ketika ramai pengguna jasanya bisa mencapai Rp.200 ribu, namun ketika sepi hanya mencapai Rp.50 ribu.
“Apapun saya lakukan asal halal untuk makan keluarga saya,” tukasnya.
Dan ternyata penyedia jasa foto cetak langsung jadi ada paguyubannya. Bambang termasuk dalam salah satu anggota didalam Paguyuban Foto Ikon Kota Surabaya.
“Tidak hanya dipatung Sura dan Baya namun juga ada di Monumen Kapal Selam, tapi karena di Monkasel sepi lebih banyak yang kesini,” tandasnya.
Ada 50 fotografer setiap hari libur nasional yang berada dilokasi ini. Sedangkan pada hari biasa hanya 20-30 orang fotograger saja.
“Saya berada disini sejak pukul 06.00 hingga 17.30 WIB, melihat kondisi pengunjung KBS apakah masih ramai atau sepi,” pungkasnya.
Lihat juga...