Iman Tedja: LGBT Lebih Rentan Terinfeksi HIV AIDS

SABTU, 19 MARET 2016 
Jurnalis: Rianto Nudiansyah / Editor : Fadhlan Armey / Sumber foto: Rianto Nudiansyah

BANDUNG — Perilaku Lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dikupas dalam seminar yang bertemakan “Quo Vadis LGB-T”, di Gedung Rumah Sakit Pendidikan FK Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Eyckman, Kota Bandung, Sabtu (19/3/2016).
Seminar “Quo Vadis LGB-T”
Acara Scientific meeting ini digagas oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Bandung bersama Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Jawa barat.
Pada kesempatan tersebut, para ahli memaparkan pedapatnya mengenai perilaku LGBT baik dari sudut pandang psikologis, kesehatan maupun pemerintahan.
Sekretaris Harian Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Jawa Barat, Iman Tedja menyampaikan, kaum LGBT lebih rentan terinfeksi HIV AIDS. Terlebih bagi mereka yang melakukan hubungan seks menyimpang.
“Misalnya mereka yang homo melakukan seks dengan anal dan menyebabkan perlukaan pada alat kelamin. Resiko perlukaan itu tinggi terkena HIV AIDS,” kata Iman seusai acara.
Dia katakan, masalah HIV AIDS pada kelompok LGBT ini merupakan masalah yang sangat penting untuk ditinjau oleh berbagai pihak. Dari sekitar 20 ribu orang yang terinveksi HIV AIDS di Jawa Barat, Iman sampaikan, 20 persennya merupakan kelompok LGBT.
“Kita terus melakukan edukasi kepada kelompok tersebut. Kita juga mengedukasi mereka untuk melakukan prilaku hidup sehat, jangan sampai menularkan,” tukasnya.
Lihat juga...