Cokelat Tempe “dekonco” Khas Malang, Dapatkan Respon Positif di Indonesia

Bersama ibunya, Yoga memulai usaha dengan membuat cokelat pedas. Namun karena kurang diminati dia mencoba kreasi baru, dengan menggunakan tempe.

“Awalnya kami bikin cokelat rasa pedas, namun karena ternyata peminatnya sedikit dan tidak semua orang suka pedas, akhirnya kita cari sesuatu yang unik untuk ditambahkan ke dalam cokelat. Karena Malang juga terkenal dengan tempenya, dari situ kemudian tercetuslah ide membuat cokelat tempe dengan merek dekonco,” ujarnya saat ditemui Cendana News di outletnya yang berada di JL Soekarno Hatta 83 kav B Kota Malang.

Disebutkan, meski tidak pernah mendapatkan kursus, serta membuat cokelat tempe tidaklah mudah , ia hanya melakukan berbagai percobaan. Dari seringnya mengalami kegagalan akibat sifat coklat yang sensitif terhadap suhu, akhirnya berhasil mendapatkan komposisi yang pas. 

“Pernah sempat berkali-kali gagal membuat cokelat, namun setelah kurang lebih dua bulan terus mencoba akhirnya dapat komposisi cokelat tempe yang pas dan digunakan sampai sekarang,”ujarnya.

Meningkatnya pesanan setiap hari, dia merekrut lima orang karyawan untuk dapat memproduksi 15-20 kg cokelat dengan pembagian tugas, tiga orang membantu Ibu di rumah untuk memproduksi dan dua karyawan lainnya membantu menjaga outlet. 

“Sedangkan saya bertanggung jawab di bagian promosi, pemasaran dan branding,” ungkap remaja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ini.

Untuk pemasaran cokelat tempe dekonco, Yoga melakukannya secara online dan juga melalui reseller yang ada di beberapa kota serta outletnya yang ada di Malang. Selain itu ia juga sering mengikuti acara-acara untuk mempromosikan produknya.

“Pemasaran cokelat tempe dekonco sudah hampir ada di semua kota di Indonesia,”terangnya.

Yoga mengatakan, sampai saat ini ada lima pilihan rasa cokelat tempe dekonco yang bisa dinikmati yaitu milk, white cokelat, apel, strawberry dan cokelat rasa pedas. Sedangkan untuk harganya bervariasi mulai dari Rp. 9.000,- sampai dengan Rp. 35.000,- per kemasan, tergantung ukuran dan berat.

Untuk persaingan dalam usahanya tersebut, Yoga mengaku sampai saat ini belum ada yang bisa menyamainya baik dari segi rasa, kualitas, kemasan maupun pemasaran. Untuk meningkatkan daya saing, Yoga sudah mendaftarkan produk cokelat tempe dekonco miliknya ke Dinas Kesehatan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta sudah memiliki sertifikat Halal dari MUI.

“Sekarang saya sedang memproses hak paten merek dekonco,” pungkasnya.