Gladi Kirab Jelang Penobatan KGPA Adipati PA X

MINGGU, 3 JANUARI 2016
Jurnalis: Koko Triarko / Editor: Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Koko Triarko

YOGYAKARTA—Sudah dipastikan, upacara penobatan Putra Mahkota Kadipaten Pakualaman, Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Paku Alam X, akan dilangsungkan pada 7 Januari mendatang. Berbagai persiapan terus dilakukan dan hari ini, Minggu (3/1/2016), gladi atau uji coba kirab besar penobatan dilakukan.

Kyai Manik Kumolo ditarik enam kuda
Diawali dengan apel siaga pasukan pengamanan kirab, gladi jumeneng atau penobatan PA X dilangsungkan di Komplek Puro Pakualaman. Tidak hanya kirab, upacara adat jumeneng juga diuji-lakukan. Gladi jumeneng dilakukan seperti aslinya nanti, untuk memastikan seluruh rangkaian acara yang direncanakan bisa berlangsung dengan lancar.
Raden Wedono Hasto Prakosa, Ketua Kirab Jumeng PA X, mengatakan, selain untuk mensinkronkan antara konsep perencanaan dengan praktek di lapangan, gladi upacara penobatan dan kirab ageng juga dilaksanakan untuk melihat apakah pembagian tugas kepanitiaan tiap bidang bisa berjalan dengan baik. Lebih penting lagi dari gladi tersebut adalah untuk mengetahui kesiapan kereta-kereta yang nanti akan digunakan dalam kirab. Pasalnya, kereta-kereta  itu sudah berusia ratusan tahun  dan satu kereta lagi merupakan buatan baru yang baru saja selesai dibuat di Yogyakarta. 
suasana gladi kirab
Raden Wedono yang akrab disapa Widhihasto, juga menjelaskan, dalam upacara kirab ageng nanti akan melibatkan 2.500 personel keamanan yang terdiri dari unsur TNI, POLRI, SAR DIY, instansi pemerintahan, organisasi kemasyarakatan seperti Sekretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan DIY, Pare Anom, Paksikaton, GP Ansor Serbaguna, Perguruan Silat Perisai Diri dan banyak lagi. Sedangkan rute kirab akan menempuh jarak sekitar 3,5 kilometer, melalui Jalan Sultan Agung, Gajahmada, Bausasran, Gayam, Cendana, Kusumanegara dan kembali lagi ke Paku Alaman.
Widihasto mengatakan, Kirab Ageng Jumeneng PA X itu dilakukan sebagai upaya Puro Pakualaman untuk menyapa masyarakat dan mengenalkan Adipati yang baru. Selain itu, kirab ageng itu juga akan menjadi kegiatan budaya yang menarik. Dengan melibatkan empat kereta berusia ratusan tahun, katanya, kirab tersebut nantinya akan menjadi Kirab Ageng Adiluhung.
Raden Wedono Hasto Prakosa
Kirab Ageng Jumeneng PA X, akan melibatkan enam kereta kuda. Empat diantaranya milik Paku Alaman, yaitu Kereta Kyai Manik Kumolo berwarna kuning pemberian Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamdord Raffles kepada KGPAA PA I pada tahun 1812 Masehi, yang akan dinaiki oleh Adipati Paku Alam yang bertahta, Kereta Kyai Brojonolo warna biru gelap, Kereta Kyai Manik Brojo warna biru tua kehitaman, dan Nyai Roro Kumenyar warna hijau tua. Sementara, dua kereta lainnya terdiri dari Kereta Kyai Rejo Pawoko buatan 1901 dan satu kereta baru warna hitam yang belum diberi nama.
Kereta Kyai Manik Kumolo dipastikan akan menjadi yang paling menyedot perhatian. Tidak hanya karena sudah berusia ratusan tahun dan akan dinaiki oleh KGPAA PA X, namun juga karena ditarik oleh enam ekor kuda.
Lihat juga...