![]() |
Gubernur Jatim, Soekarwo |
SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo meminta PLN untuk lebih memprioritaskan kebutuhan listrik di Madura, karena tingkat elektrifitasnya masih kecil dari 40 persen. Hal tersebut disampaikan kunjungan GM PLN Distribusi Jawa Timur yang baru, Yudi Winardi di gedung Grahadi Surabaya, Kemarin.
Menurut Pak de Karwo, rasio elektrifitas di Jawa Timur sebesar 82,7%. Namun berbeda dengan Madura yang memiliki daerah black spot sebesar 50%. Bahkan dikepulauan Madura sendiri hanya 30%.
“Kampung di Jawa dengan kampung di Madura sangat berbeda, jika di Jawa satu kampung memiliki banyak rumah berbeda di Madura yang hanya 10 rumah. Kemudian jarak antar kampung sangat jauh hal inilah yang membuat transmisi atau cagak listrik di Madura terhambat,”sebutnya.
Pada tahun 2013 pemprov sudah mempunyai anggaran untuk membantu PLN dalam membangun infrastruktur di Madura. Ada anggaran khusus yang sudah disediakan multiyears selama tiga tahun dengan 75 milyar per tahun untuk membangun transmisi di Madura.
Tetapi, hal ini terkendala aturan bahwa BUMN tidak diperbolehkan menerima dana hibah. Namun saat ini sedang diusahakan meskipun harus berunding dahulu dengan BPK, karena hal ini demi kepentingan rakyat.
“Dulu PLN membutuhkan dana 125 milyar kali tiga untuk membangun cagak di Madura sehingga kita menyiapkan dana 75 milyar, tapi sekarang dengan manajemen yang baru PLN mendapatkan dana lebih sehingga bisa 50:50 dengan pemprov Jatim untuk membangun transmisi di kepulauan Madura” Ungkap beliau.
Kebutuhan listrik ini yang sangat ditekankan beliau kepada PLN, karena listrik dapat memicu pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur khususnya di kepulauan Madura. Yudi menuturkan kesiapannya dalam mengemban amanah sehingga beliau menyetujui permintaan pak de Karwo tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak.

——————————————————-
Rabu, 10 Juni 2015
Jurnalis : Charolin Pebrianti
Fotografer : Charolin Pebrianti
Editor : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-