DPRD Sebut Pemda Mabar Tidak Profesional Kelola Aset Daerah

Hotel Puncak Waringin [net]

FLORES – Kondisi Hotel Puncak Waringin milik Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Barat (Mabar) di Kota Labuan Bajo, Flores, NTT, kabarnya tidak seperti dulu lagi.
Bangunan berbentuk rumah adat orang Manggarai itu, kini tampak memprihatinkan akibat tidak diurus selama berbulan-bulan selepas habis kontrak dari pihak sebelumnya.
Terbengkelainya Hotel Puncak Waringin, oleh DPRD Mabar, dinilai sebagai bukti tidak profesionalnya pihak Pemda Mabar dalam mengelolah aset daerah.
“Ini semua (terjadi) kalau kelola aset tidak secara profesional,” kata Blasius Janu, Anggota Komisi C DPRD Mabar, Selasa (16/06/2015).
Blasius menilai, Pemda Mabar dalam mengelolah Hotel Puncak Waringin terlalu berorientasi profit yang berlebihan sehingga menyulitkan pihak ketiga untuk menyewa. “Kemudian jangan memberi sewa hanya karena kepentingan politik atau terima kasih kepada Tim,” anjurnya mengingatkan.
Pemda Mabar, kata Blasius, merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas baik-buruknya manajemen Hotel Puncak Waringin. “Saya berpendapat, Pemda harus bertanggung jawab untuk segera sewakan ke pihak ke-3 yang profesional agar aset itu tidak mubazir,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun CND, dinding dan spring-bed hotel tersebut, dikatakan, penuh coretan dan gambar. Sementara itu, pada bagian luar hotel telah ditumbuhi rerumputan liar. 
——————————————————-
Rabu, 17 Juni 2015
Jurnalis       : Fonsi Econg
Editor         : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...