AGRA Kecam Kekerasan Satpol PP Riau Terhadap Aktivis

Halil pasca operasi
PEKANBARU – Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) mengecam tindakan satpol PP yang mendorong Muhammad Halil (25) hingga terjatuh dari pagar. Dan menyebabkan urat tangan kirinya putus. Sehingga Muhammad Halil harus mendapatkan jahitan dan perawatan intensif rumah sakit. Satpol PP bahkan membiarkan korban lebih dari 15 menit dan menghalangi kawan lainya untuk memberikan pertolongan.
“Dalam aksi damai di rumah Gubernur Riau, pada selasa 8 Juni lalu, M. Halil dan puluhan massa lainnya yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat Riau atau FPR-Riau bermaksud menyerahkan dua berkas kasus yang sedang terjadi di Riau, yakni konflik PT.RAKA dengan rakyat di kecamatan Tapung Hilir kabupaten Kampar yang tergabung dalam SERUNI Riau dan berkas seorang petani bernama Ijal yang dikriminalisasi atas tuduhan pembakaran lahan padahal Ijal hanya membakar bekas panen jagungnya,” ujar Sekretaris Jenderal AGRA, Rahmat saat dihubungi media ini lewat telepon seluler Selasa (9/6/2015) malam.
Aksi tersebut di mulai pada Senin (8/6/2015) pukul 13:00 WIB di depan kantor Gubernur Riau, sekitar setengah jam berorasi massa melanjutkan aksi di sepanjang jalan yang akan di lewati rombongan kementrian dari pusat, turut dalam pertemuan tersebut, Menteri lingkungan hidup, menteri dalam Negeri, Kapolri, mentri kordinator politik hukum dan keamanan.
Sekitar pukul 15:30 WIB, massa menuju gerbang tempat pertemuan dan melakukan negosiasi agar di ijinkan menyerahkan berkas-berkas yang di bawa. Namun massa tidak diijinkan masuk dan terjadi saling dorong dengan polisi dan satpol PP. Massa tetap memaksa karena merasa bahwa ini satu kesempatan baik dimana tengah berkumpul para Pejabat Pemda Riau dan Pemerintah Pusat yang juga sedang membahas konflik agrarian dan kebakaran hutan. 
Dua orang massa aksi mencoba melompati pagar yaitu Dedi Aditya sekjend Serikat Pemuda Riau (SPR) berhasil melewati pagar untuk membawa berkas masuk ke gedung pertemuan, disusul M. Halil bendahara SPR melompati pagar dengan maksud menemani Dedi menyerahkan berkas. 
“Namun M. Halil di dorong oleh satpol PP saat berada di atas pagar yang menyebabkan kawan Halil terjatuh dengan tangan yang tersangkut besi pagar. Besi patah dan tangan Halil koyak. Sekitar 15 menit kawan Halil dibiarkan saja tergeletak tanpa tindakan apa-apa, sementara pagar tetap tidak dibuka,” jelas Rahmat.
Atas kejadian itu AGRA menuntut pemerintahan Jokowi-JK untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dalam menghadapi aksi-aksi yang dilakukan rakyat dan menuntut pemerintah daerah Provinsi Riau dalam hal ini Gubernur Riau agar bertanggung jawab penuh dalam pengobatan korban sampai pulih seperti semula.
AGRA menyerukan kepada seluruh kaum tani dan rakyat Indonesia untuk menyampaikan protes serta kecaman kepada PEMDA Provinsi Riau dengan cara mengirimkan surat terbuka kepada Gubernur Riau dan ketua dprd prov.riau.
“AGRA juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada kaum tani, dan rakyat yang terus dengan gigih menyuarakan aspirasinya tanpa kenal lelah dan takut. Hentikan kekerasan terhadap aktivis!,” tegas Rahmat.
——————————————————-
Selasa, 9 Juni 2015
Jurnalis       : Muslim Abdul Rahmad
Fotografer : Muslim Abdul Rahmad
Editor         : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...