![]() |
Antrian Truk Memasuki Kapal di Bakauheni |
CENDANANEWS(Lampung) – Rencana Menteri Perhubungan Republik Indonesia Ignasius Jonan mengoperasikan jalur penyeberangan Lampung – Surabaya khusus truk mendapat tanggapan beragam dari pengguna jasa transportasi. Tidak hanya supir tetapi pengurus truk juga ikut menanggapi.
Beroperasinya kapal Roll On Roll Off (Roro) yang akan diresmikan oleh menteri perhubungan tersebut mendapat tanggapan beragam dari ratusan Pengurus Truk (Petruk) yang ada di sepanjang Jalan Lintas Sumatera menuju pelabuhan Bakauheni. Umumnya para petruk menanggapi beroperasinya kapal di Panjang tersebut tak terlalu berpengaruh bagi mereka meski memberi pengaruh sedikit.
Menurut Silaban (40), operator jasa penyeberangan boleh boleh saja mengoperasikan kapal baru yang melayani rute Lampung-Surabaya terutama bagi kendaraan truk yang mengangkut barang barang tahan lama serta memiliki tujuan wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.
“Itu hak mereka dan saya sebagai pengurus jasa penyeberangan serta kawan kawan lain tidak kuatir toh tetap banyak truk yang melewati Selat Sunda,”ungkap Silaban saat ditemui di Jalan Lintas Sumatera Bakauheni oleh media ini Rabu (6/4/2015).
Senada dengan Silaban, pengurus jasa penyeberangan lainnnya Muskhin (35) mengaku beroperasinya kapal khusus truk tersebut tidak lantas membuat usahanya gulung tikar. Sebab dengan adanya kapal roro khusus truk justru akan mengurangi jumlah truk yang akan menuju pelabuhan Bakauheni.
“Wah malah bagus jadi mobil truk yang selama ini banyak ke sini ada sebagian yang ke sana karena jalan ke arah Bakauheni tidak akan macet lagi,”ujar Muskhin.
Argumen kedua pengurus jasa penyeberangan serta ratusan jasa penyeberangan di Lampung Selatan tersebut cukup beralasan sebab menurut salah satu pengurus yang termasuk cukup senior di Bakauheni Usman(50), tidak semua kendaraan jenis truk akan menuju Surabaya dan ada jenis kendaraan yang mengangkut komoditas pertanian yang harus segera sampai di Pulau Jawa terutama wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Usman yang mengaku sudah sejak tahun 2000 menjadi pengurus jasa penyeberangan di Bakauheni yang menjadi kendala biasanya cuaca di perairan Selat Sunda sehingga waktu tempuh untuk pengiriman ekspedisi akan menjadi lebih lama. Namnun dengan adanya kapal Roro di Panjang khusus truk tidak akan membuat kendaraan truk yang biasa diseberangkan olehnya berpindah ke Panjang.
“Truk yang saya seberangkan selama ini rata rata ekspedisi jarak dekat Lampung-Jakarta-Bandung, tentunya tidak akan memilih ke Panjang karena justru akan lebih lama,”ujar Usman.
Meskipun mulai sore ini 6 Mei 2015, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan meluncurkan kapal RoRo atau Roll-on/roll-off berkapasitas 200 truk yang mengangkut barang berbasis truk namun Usman mengaku hal tersebut tidak memberi dampak signifikan terhadap aktifitas usaha jasa penyeberangan di Bakauheni.
Usman bahkan mengaku dengan adanya kapal khusus truk dari Panjang tersebut akan mengurangi “jatah” truk khusus Sembako, truk ekspedisi bahan makanan yang akan cepat membusuk serta kendaraan pribadi melalui Selat Sunda.
“Namun tentunya dampaknya pasti akan mengurangi pendapatan para pengurus jika truk yang biasanya melintas di sini beralih ke Pelabuhan Panjang tapi semoga tidak terlalu berpengaruh besar karena ini cara kami mencari makan untuk keluarga,” ujar Usman.
Usaha pengurus truk (Petruk) dengan cara menjual jasa pengawalan, mengurusi kendaraan jika terjadi kecelakaan, serta membeli tiket di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni sehingga sopir truk lebih cepat masuk ke Pelabuhan karena sudah dibelikan tiket oleh para pengurus tersebut sudah berlangsung selama berpuluh puluh tahun sejak Pelabuhan Bakauheni ada.
Para pengurus mengaku mendapat penghasilan lumayan meski tanpa mau menyebut jumlah omzet harian mereka namun penghasilan dari jasa pengurus penyeberangan tersebut memberi penghasilan dan membantu perekonomian warga. Para pengurus berharap truk pengangkut sembako serta truk pengangkut barang lainnya tetap lewat di Bakauheni agar mata pencaharian mereka tetap ada.
Sementara itu sopir truk ekspedisi sayur mayur asal Lampung Timur Toni (34) mengaku justru bersyukur jika kapal di Panjang dioperasikan sebab “saingan” lalu lintas di jalan akan semakin sedkiti yang menuju Bakauheni dan megurai kemacetan di jalan. Selama ini ia mengaku mengangkut sayuran sehingga harus melewati Pelabuhan Bakauheni agar lebih cepat sampai wilayah Bekasi Jawa Barat dan tak mungkin ia akan menggunakan jasa penyeberangan di Pelabuhan Panjang.


Kapal Mutiara Persada III milik PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) direncanakan akan diresmikan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Ignasius Jonan. Kunjungan kerja Ignasius Jonan untuk peresmian pelayaran perdana Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Persada III di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung akan berlangsung sore ini Rabu (6/5/2015).
Diharapkan dengan adanya layanan kapal angkut truk ini relatif akan memberikan kepastian waktu bagi pengguna jasa penyeberangan khusus truk daripada menggunakan angkutan darat di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa lalu menyambung melalui Pelabuhan Merak-Banten menuju Bakauheni atau melalui Pelabuhan Tanjung priok.
Program yang masih akan diuji coba ini operatornya dilakukan oleh perusahaan swasta yakni PT ALP. Sementara itu waktu tempuh pelayaran dari Pelabuhan Panjang menuju Tanjung Perak Surabaya selama 30 jam, berangkat jam 8 pagi tiba jam 5 sore.
————————————————-
Rabu, 6 Mei 2015
Jurnalis : Henk Widi
Fotografer : Henk Widi
Editor : ME. Bijo Dirajo
————————————————-