QNB League Diliburkan, Semen Padang Dilema

CENDANANEWS (Padang) – Kompetisi QNB League dihentikan terhitung sejak pertandingan tanggal 12 April hingga diputuskan nanti oleh Exco terpilih hasil Kongres 18 April di Surabaya. Hal ini menjadi kabar baik dan buruk bagi tim Semen Padang FC. 
Menurut Suranto tim kebanggaan urang awak ini, timnya mendapatkan keuntungan dengan diliburkannya turnamen tersebut.
“Dua pemain kita cidera, dan dengan adanya libur kompetisi, maka kita punya waktu untuk memulihkan para pemain. Kalau untuk latihan rutin kita tidak libur. Kami juga memiliki kesempatan untuk memperbaiki beberapa kekurangan dari dua pertandingan yang telah berjalan sebelumnya,” ujar  manager tim Semen Padang FC Suranto saat dihubungi cendananews.com Jum’at (10/4/2015) malam.
Namun disisi lain, tim berjuluk Kabau Sirah ini juga mengalami kerugian yang tidak sedikit. Bagaimana tidak? Semua biaya operasional mereka naik dan bertambah.
“Biaya operasional kami meningkat, belum lagi gaji pemain yang harus ditambah. Misalnya gaji pemain sudah dipatok sebesar 900 juta, tentu dengan libur dan pengunduran liga ini gaji mereka harus ditambah, karena melebihi batas kontrak mereka dan ini akan dihitung saat liga telah usai, lalu biaya operasional lainnya seperti biaya pakaian, biaya latihan dan lain-lain,” pungkas Suranto. 
Sebelumnya, PSSI melalui keputusan Komite Eksekutif menyetujui usulan yang disampaikan PT LIGA Indonesia sebagai penyelenggara Kompetisi QNB League 2015 untuk meliburkan kompetisi tersebut. 
Hal ini disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif yang membidangi kompetisi, Erwin Dwi Budiawan, Jumat (10/4/2015). Keputusan tersebut diambil PSSI mengingat dinamika yang terjadi di kompetisi terkait rekomendasi BOPI membutuhkan telaah yang mendalam sebelum diambil sikap final.
“Posisi sekarang, menjalankan kompetisi dengan 16 klub tidak mungkin. Menjalankan dengan 18 klub ada hambatan dari BOPI. Ini harus ditelaah jalan keluarnya,” ujar Erwin. 
Untuk itu, PSSI mengambil opsi meliburkan kompetisi. Dan berharap Exco terpilih hasil Kongres di Surabaya 18 April nanti dapat memutuskan way out dari persoalan ini.
“Telaah dan jalan keluar seperti apa akan menjadi tugas perdana Exco baru nanti. Mereka yang akan mengambil keputusan strategis itu,”jelasnya.
Lihat juga...