Jokowi Tidak Jadi Datang Pedagang Pelabuhan Bakauheni Merugi

Aktifitas di Pelabuhan Bakauheni
CENDANANEWS(Lampung) – Kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Provinsi Lampung untuk melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Jalan Tol Sumatera di Desa Sabahbalau Lampung Selatan berbeda dengan yang terjadi di Titik Nol Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.
Titik Nol Pelabuhan Bakauheni yang menjadi lokasi pertama untuk pembangunan Jalan Tol SUmatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar hanya menjadi penonton kegiatan tersebut. Nyaris tak ada warga yang dilibatkan atau hadir dalam groundbreaking yang hanya menggunakan video conference di Bakauheni tersebut. Bahkan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri yang sedianya hadir serta beberapa pejabat pemrov Lampung tak ada satupun terlihat di lokasi.
“Semuanya tak sesuai rencana, padahal semuanya telah fix direncanakan dengan membuat tenda semewah ini, seusai groundbreaking di Sabahbalau katanya Jokowi akan ke titik nol juga tapi batal,” ujar salah seorang petugas Even Organizer bernama Andi (34) di Bakauheni, Kamis (30/4/2015).
Selain tak dihadiri pejabat Pemrov Lampung, ratusan kursi yang disiapkan ditenda mewah tersebut bahkan hanya terisi sekitar lima baris sementara ratusan lainnya terlihat kosong. Ketidakhadiran tersebut berbanding terbalik dengan pengamanan superketat yang dilakukan di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni dan sekitar acara. Ratusan anggota polsi dari Polda Lampung, Polres Lamsel lengkap dengan tim Gegana pun berjaga jaga.
“Jokowi batal ke sini meskipun agendanya ada namun tiba tiba diplot batal maka semua petugas keamanan tetap siaga meski dibatalkan untuk acara kedatangan Jokowi ke Bakauheni,” ungkap Hartono, anggota Polisi Militer di Bakauheni.
Batalnya kedatangan Jokowi di titik nol setelah secara resmi groundbreaking ditandai dengan penekanan sirine tanda dimulainya rencana Jalan Tol Sumatera ternyata berdampak secara langsung bagi para pedagang asongan di pelabuhan Bakauheni.
Pedagang Sepi Pembeli
Berdasarkan informasi yang dihimpun, koordinator pedagang asongan di Pelabuhan Bakauheni, Samsi(45) tiga hari sebelum kedatangan Jokowi dirinya mengaku sudah diberitahu petugas keamanan pelabuhan untuk menertibkan anggotanya agar tidak berjualan.
“Kami diminta dua hari sebelum presiden datang tak boleh berjualan maka para pedagang yang biasa ada di terminal Pelabuhan Bakauheni sekarang tidak ada karena memang sudah dilarang,” ungkap Samsi.
Dari pantauan terlihat terminal kedatangan pelabuhan Bakauheni yang biasanya ramai oleh pedagang asongan terlihat sepi. Bahkan salah seorang pengasong, Indah (36) sudah bersiap siap untuk melihat Jokowi datang di Bakauheni sehingga tidak berjualan.
“Saya sudah tidak berjualan sejak kemarin dan akibat tidak berjualan biasanya mendapatkan penghasilan sekitar 600 ribu sehari dua hari ini ga dapat apa apa mas karena ga boleh jualan,” ungkap Indah.
Ia mengaku memang dilarang berjualan oleh petugas keamanan Pelabuhan dengan alasan sterilisasi untuk menyambut kedatangan Jokowi. Kedatangan Jokowi yang telah direncanakan sebelumnya dan mendadak dibatalkan tersebut dirasakan berdampak bagi para penjual asongan di pelabuhan Bakauheni.
Video Conference di Bakauheni
Bahkan beberapa pengasong yang ketahuan masih berjualan beberapa petugas keamanan tak segan segan menghardik supaya tidak berjualan di sekitar pelabuhan.
Lihat juga...