Gubernur dan Seniman Bahas Pembangunan Gedung Pusat Kebudayaan Sumbar

Gubernur dan Seniman duduk bersama bahas Gedung Kebudayaan
CENDANANEWS  (Padang) – Ground Breaking pembangunan Gedung Pusat kebudayaan Sumatera Barat (Sumbar) yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, ditindak lanjuti oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dengan melakukan silaturrahmi Dialog dan Diskusi dengan Seniman dan Budayawan di Gubernuran Selasa (14/4/2015) malam.
“Pembangunan terhadap kegiatan keagamaan secara pisik telah dilakukan dengan pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat dan pembangunan Islamic Center, kemudian juga pembangunan secara fisik tentang adat juga bulan ini akan kita resmikan Gedung LKAAM,” ujarnya di aula Gubernuran.
Menurut Irwan, untuk gedung kegiatan sosial kebudayaan belum terakomodir secara baik, karena itu sesuai dengan pandangan terhadap kebutuhan masa datang, ia  merencanakan pembangunan Gedung Kebudayaan Sumatera Barat. Saat ini baru sebatas disain cassing, tampak dari luar, sementara materi kebutuhan yang di dalam belum lagi terolah dengan baik.
“Memang ada beberapa aspirasi sementara yang masuk, antara lain, adanya ruang theater tempat pertunjukan, ruang bengkel tempat mengolah dan pembinaan kesenian dan budaya, adanya ruang galery dan pameran, kemudian ruang medan ba paneh,” lanjutnya. 
Irwan Prayitno juga menyampaikan, ia berharap dengan adanya masukan dari para pelaku seni dalam penyempurnaan pembangunan gedung ini, Sehingga nantinya keberadaan gedung pusat kebudayaan menjadi ikon kebudayaan Sumatera Barat, dalam kontek masa lalu, masa kini dan masa datang. 
“Selain itu kita berharap, keberadaan gedung  Pusat Kebudayaan Sumatera Barat ini, juga dapat menjadi tempat meningkat kualitas, kemampuan seniman dan budayawan sekaligus tempat  pembelajaran serta pelestarian seni dan budaya Sumatera Barat secara umum. Keberadaan gedung Pusat Kebudayaan Sumbar dengan luas 23.000 m2 ini  juga sekaligus juga sebagai tempat wisata bagi masyarakat,” jelas Irwan. 
Senada dengan hal tersebut, Kepala Taman Budaya Padang, Muasri menyebutkan, pihaknya juga telah menampung aspirasi dan tahu lebih dekat sebagaimana kegiatan di Taman Budaya
Dia menyebutkan perlunya penataan ruang, seperti Gedung Theater Utama ( besar lebih 1 000 orang), Theater Terbuka, Theater kecil dengan pengunjung (200 orang).
Kemudian adanya gedung Galery dan pameran, dimana galery sebagai tempat menjual hasil karya-karya seni yang terbaik, sementara ruang pamaren sebagai tempat semua orang dapat memajang karya-karya mereka dan belum masuk standar penilaian sebenarnya sesuai qurator. 
Sesuai fungsi dan peran taman budaya sebagai fasiltasi, diperlukan juga membangun wisma seni minimal untuk 20 kamar untuk tamu dan peserta seminar dari luar daerah untuk 2 hari kegiatan. Juga perlu lokasi komersil ( pasar seni) yang menjadi kesempatan bagi seniman dan masyarakat untuk berinteraksi secara langsung.
“Namun untuk lebih baiknya kita perlu juga melakukan study banding kepada daerah-daerah lain baik provinsi maupun negara tetangga,” harapnya. 
Hal serupa juga disampaikan budayawan Daman Munir dan Asnam Rasyid, pembangunan Gedung Pusat Kebudayaan Sumatera Barat, merupakan mimpi yang telah lama dan diharapan, agar melibatkan para seniman dan budayaan Sumatera Barat.
“Sehingga keinginan dan harapan dapat sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan pembinaan, pengembangan seni dan budaya Sumatera Barat tersebut. Jan karajo salasai, tokok ba bunyi, ini perlu disikapi sejak dari awal,” ujar Darman.
Sementara itu, Asnam Rasyid menyatakan perlunya kesadaran semua pihak.
“Dan yang perlu pula kita sadari peran dan fungsi Taman Budaya, secara prinsip sebagai Bengkel, sebagai Informasi dan dokumentasi kebudayaan dan sebagai ajang promosi. Pemahaman ini tentunya perlu dibenahi kembali , karena semasa taman budaya ini masuk UPTD Pariwisata semua menjadi tidak fokus dan kegiatan informasi dan dokumentaso jadi hilang,” terang Asnam Rasyid. 
Semua masukan dalam pertemuan silaturrahmi Seniman dan Budayawan ini menjadi catatan baik kebaikan pembangunan Gedung Pusat Kebudayaan Sumatera Barat bagi konsultan dan kadis Prasjal tarkim.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Kadis Prasjal Tarkim Ir. Suprapto,MSi dan arsitek serta konsultan perencanaan bangunan. Irwan menyampaikan,bahwa beberapa gedung dan pusat fasilitas masrakat telah ia bangun untuk menampung berbagai aktifitas masyarakat Sumbar. Baik itu dari segi keagamaan, pendidikan dan adat.

———————————————-
Rabu, 15 April 2015
Jurnalis/Photo :
Editor : ME. Bijo Dirajo
———————————————-

Lihat juga...