Penjual Cilok Bakar |
CENDANANEWS (Malang) – Cilok merupakan yang merupakan makanan khas Bandung, nyatanya juga menjadi makanan faforit masyarakat Kota Malang. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa menyukai makanan yang hampir menyerupai bakso ini. Selain cilok biasa yang biasanya berisi gorengan, tahu dan pentol yang kemudian dicampur dengan bumbu kacang, saos dan kecap. Di Malang juga banyak di jual cilok bakar, seperti yang dijual Osman.
Osman merupakan salah satu penjual cilok bakar di jalan Veteran Kota Malang tepat di sebelah Mall Malang Town Square (MATOS). Osman menceritakan bahwa dirinya sudah mulai berjualan cilok bakar sejak tiga tahun yang lalu di tempat yang sama yaitu disamping Matos. Selama tiga tahun dia tidak pernah berpindah-pindah tempat berjualan, agar pelanggannya tetap mudah menemukannya. Selain itu, di tempat lain juga sudah banyak yang berjualan cilok bakar sehingga dia tidak mau bersaing dengan penjual cilok bakar yang lain yang sudah menempati tempat tesebut, jelas Osman.
Osman mengaku bukan merupakan orang asli Malang. Dia merupakan orang asli Pamekasan Madura tapi sudah mulai tinggal di Malang sejak tahun 1996. Sebelum berjualan cilok bakar dia bekerja serabutan sampai pada akhirnya dia melihat temannya ada yang sukses berjualan cilok sehingga dia mulai ikut mencoba usaha berjualan cilok bakar.
Osman mengaku dalam sehari dirinya menghabiskan uang Rp. 200.000 untuk belanja bahan-bahan membuat cilok bakar. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat cilok yaitu tepung dan daging. Berbeda dengan cilok yang biasa, untuk menjual cilok bakar dia membutuhkan tusuk sate (sujen) untuk menusuk pentol dan tahu sehingga menyerupai sate. Selain itu dia juga membutuhkan arang dan tempat untuk membakar sate pentol dan tahu. Bumbu yang digunakan sebagai campuran tidak berbeda dengan cilok biasa yaitu bumbu kacang, kecap dan sambal.
Dalam sehari Osman mengaku bisa mendapat penghasilan kotor sekitar Rp. 400.000-450.000,- per hari jika dagangannya habis terjual. Dengan berjualan cilok bakar dirinya dapat menghidupi dan mencukupi keluarganya yang kini sudah dikarunia seorang anak yang berumur 4 tahun.
———————————————-
Rabu, 22 April 2015
Jurnalis : Agus Nurchaliq
Fotografer : Agus Nurchaliq
Editor : ME. Bijo Dirajo
———————————————-