Polair Lampung Selatan Nyatakan Tak Ada Kapal Tenggelam

CENDANANEWS (Lampung) – Kapal nelayan beserta anak buah kapal (ABK) diduga tenggelam di wilayah perairan Pulau Sang Tiga Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (26/3/2015) dini hari. Saat ini petugas Kepolisian Perairan (Polair) Lampung Selatan dan Polair Polda Lampung sedang melakukan pencarian atas informasi tenggelamnya kapal tersebut.
Kasi Patrol dan Pengawalan Ditpolair Polda Lampung Kompol Gunawan mengatakan pihaknya telah mempersiapakan personil, tim SAR dan kapal serta perahu karet untuk mencari korban tenggelam tersebut.
“Kami telah mempersiapkan personil, tim SAR, kapal dan perahu karet untuk membantu pencarian informasi kapal tenggelam di wilayah perairan pulau tiga,” kata Gunawan Kamis (26/3/2015).
Gunawan menjelaskan petugasnya masih melakukan koordinasi dengan petugas Polair di wilayah Lampung Selatan untuk memastikan informasi tersebut. Sejauh ini belum diketahui berapa jumlah nelayan atau penumpang kapal tenggelam di perairan pulau tiga itu.
“Kami masih melakukan koordinasi dengan petugas Polair di Lampung Selatan. Yang jelas petugas sudah melakukan pencarian atas informasi tersebut, belum diketahui jenis kapal dan berapa orang yang tenggelam dalam kapal tersebut,” ujarnya.
Sementara itu saat dihubungi oleh Cendananews.com Satuan Polisi Perairan Lampung Selatan mengklarifikasi terkait berita yang beredar di masyarakat sekitar pantai terkait dugaan kapal tenggelam di Pulau Tiga perairan Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (26/3/2015) dini hari. Ternyata bukan kapal yang tenggelam melainkan seorang anak buah kapal (ABK) jatuh dari Bagan KM Rahmanjaya.
ABK tersebut adalah Suhardi (19), warga Hanura, Kabupaten Pesawaran. Namun, petugas gabungan dari Polisi Perairan, TNI AL, Syahbandar, belum menemukan ABK tersebut.
Plt Kasat Polair Lampung Selatan Iptu A. Bahrudin mengatakan dugaan sementara korban jatuh dari kapal karena cuaca buruk.
“Dugaan sementara korban terjatuh dari atas kapal KM Rahmanjaya karena kondisi cuaca diperairan tersebut buruk,” kata Bahrudin, Kamis (26/3/2015).
Bahrudin menjelaskan petugas telah melakukan pencarian di tempat kejadian perkara (TKP) tapi terhambat karena kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi.
“Petugas yang sudah diterjunkan sebanyak 10 orang personil gabungan. Petugas gabungan tersebut sudah melakukan pencarian sebanyak tiga kali putaran. Namun karena gelombang tinggi untuk sementara petugas sandar di dermaga bom sambil menunggu cuaca membaik,” ujar Bahrudin.
Lihat juga...