Candi Singosari, Kecantikan yang Sederhana

CENDANANEWS (Malang) – Candi Singosari merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Singosari yang ada di Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Candi Renggo Kecamatan Singosari.
Gilang salah satu Juru Pelihara (JUPEL) yang kami temui di kawasan Candi Singosari menceritakan bahwa Candi Singosari merupakan makam dari Raja ke lima Singosari yaitu Raja Kertanegara. Didalamya juga terdapat sebagian abu jenazah Raja Kertanegara.  Candi ini di bangun pada tahun 1268-1292 dan bukan merupakan candi tertua di Malang. Candi Singosari juga dikenal sebagai Candi Menara, Candi Cungkup dan Candi Celah.
Candi Singosari menurut Gilang ditemukan di tengah-tengah hutan belantara oleh bangsa Belanda pada abad ke 18. Pada Candi Singosari, tidak ditemukan relif atau cerita karena menurut sejarah sebenarnya candi ini belum selesai pembangunannya yang disebabkan terjadinya perang dan faktor alam.
Dulunya di setiap ruangan yang ada di candi Singosari terdapat arca atau patung, namun arca yang tersisa sekarang hanya satu karena pada tahun 1819 oleh bangsa Belanda arca-arca tersebut di boyong ke Belanda dan di letakkan di museum Leiden, terang Gilang.
Candi Singosari pernah sekali di pugar oleh pemerintah Belanda pada tahun 1934-1937. Candi ini memiliki luas 51 x 51 m² dan tinggi 16 m dari yang awalnya memiliki tinggi 19,5 m. Perawatan candi ini dilakukan setiap yaitu membersihkan rumput dan lumut yang biasanya pada musim penghujan sering tumbuh di bagian-bagian candi. 
Gilang menuturkan, untuk membersihkan candi ini tidak boleh sembarangan dan tidak boleh menggunakan alat berat karena ditakutkan akan merusak batu candi. Biasanya dia membersihkan candi hanya menggunakan kuas atau lidi, jelasnya.
Pada hari-hari biasa pengunjung yang datang sekitar 50 orang, dan untuk hari libur bisa mencapai 150 orang pengunjung. Candi Singosari sering digunakan untuk ritual Hari raya Nyepi, malam Suro, gerhana bulan, purnama dan juga ruwatan pusaka. Candi ini buka setiap hari mulai pukul 07.30-04.00 dan buka kembali pukul 20.00-06.00 wib, tutup Galih.
————————————-
Sabtu, 21 Maret 2015
Jurnalis : Agus Nurchaliq
Editor : Sari Puspita Ayu
————————————
Lihat juga...