Moda Transportasi di Jakarta Harus Terintegrasi

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, bahwa seluruh moda transportasi di Jakarta harus terintegrasi. Salah satunya adanya mass rapid transit (MRT) yang sejak 9 Agustus kemarin sudah dilakukan proses percobaan.

Ada pun tahap-tahap yang harus dilalui untuk memastikan keamanan serta persyaratan keselamatan dan teknis. Proses percobaan ini dilakukan melalui tiga tahap dan kini pembangunan MRT sudah 95 persen.

“MRT memulai proses percobaan, comutioning yang dilakukan tiga tahap. Pembangunan MRT sudah 95 persen, jadi tinggal 5 persen (pekerjaan) kecil-kecil,” kata Anies usai mencoba MRT di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).

“Bersyukur teknologi yang dipakai dan kereta-kereta terbaru semoga bisa beroperasi sesuai yang direncanakan,” sambungnya.

Dengan pembangunan MRT ini, Anies menginginkan terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) yang akan mempermudah warga DKI Jakarta menggunakan transportasi umum.

“Jadi kami ingin MRT tersambungkan dengan BRT, bus medium termasuk juga yang mikro,” pungkasnya.

Anies mengatakan, pihaknya akan mendiskusikan soal integrasi MRT dan BRT, termasuk dengan harga tiket yang akan dijual. “Jadi kami ingin integrasi termasuk harganya. Setelah terintegrasi kami akan umumkan total biayanya berapa,” ujarnya.

Dia menegaskan, seluruh moda transportasi di Jakarta akan terintegrasi, termasuk rute dan manajemennya. Hal ini akan memudahkan para penumpang warga Jakarta dan sekitarnya untuk memanfaatkan transportasi publik dengan harga yang terjangkau dan efisien.

MRT Jakarta juga akan dipadukan dengan kereta commuter Jabodetabek dan jaringan BRT atau Transjakarta sehingga menjadi tulang punggung sistem transportasi darat.

Lihat juga...