Majukan Pengelolaan Museum Indonesia, Kolaborasi dengan India

“Monumen yang terletak di kawasan tepi laut Apollo Bunder dan menghadap langsung ke Laut Arab ini menunjukkan bahwa pelestarian dan pemanfaatan situs-situs sejarah sangat penting untuk memperkuat identitas bangsa, dan mewariskan semangat perjuangan kepada generasi mendatang,” ucapnya.

Gateway of India merupakan monumen bersejarah yang menjadi titik keberangkatan terakhir pasukan Inggris pada 28 Februari 1948 setelah India meraih kemerdekaan pada 15 Agustus 1947.

Dibangun tahun 1924 untuk menyambut kunjungan Raja George V dan Ratu Mary, monumen ini kini menjadi simbol penting menandai berakhirnya kekuasaan Inggris dan
lahirnya kedaulatan penuh bagi bangsa India. Ekskursi dilanjutkan dengan mengunjungi hotel historis The Taj Mahal Palace Mumbai.

Hotel yang dibangun oleh Jamsetji Tata pada 1903 sebagai bentuk perlawanan terhadap
diskriminasi rasial pada masa kolonial. Saat Perang Dunia I, hotel ini sempat diubah menjadi rumah sakit sementara yang menampung 600 tempat tidur.

Mahatma Gandhi juga pernah menggunakan ballroom hotel ini untuk menyampaikan pidato kepada otoritas Inggris tentang kemerdekaan India.

Pada malam bersejarah 14 Agustus 1947, Lord Louis Mountbatten, Viceroy terakhir Inggris di India, menyampaikan pidato terakhirnya di sini sebelum menyerahkan kekuasaan kepada India yang baru merdeka.

Kunjungan diakhiri dengan Sawala Budaya, pertemuan Menteri Fadli Zon dengan Diaspora dan Perwakilan Republik Indonesia di Mumbai. Pertemuan tersebut dilakukan di Wisma Konjen RI Mumbai. Kepada Diaspora dan Perwakilan Republik Indonesia di Mumbai, India, Menbud Fadli berdialog dan menyampaikan bahwa national interest Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia adalah memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia. ***

Lihat juga...