Nasution sempat khawatir saat Soeharto temui Soekarno di Bogor

Admin

JAKARTA, Cendana News – Jenderal AH Nasution sempat khawatir saat Soeharto menghadap Presiden Soekarno di Istana Bogor pada tanggal 2 Oktober 1965.

Selain Nasution, sejumlah petinggi TNI AD lainnya juga merasa khawatir ketika Soeharto menghadap Presiden Soekarno di Istana Bogor pada tanggal tersebut.

Nasution yang selamat dari upaya penculikan G30S PKI itu khawatir, jika hasil pertemuan Soeharto dan Soekarno tidak sesuai harapan.

Noor Johan Nuh, mengatakan pada tanggal 2 Oktober 1965 itu Presiden Soekarno memanggil semua panglima untuk menghadap.

Mayjen Soeharto sebagai Pangkostrad menjadi salah satu jajaran panglima yang ikut dipanggil.

Sementara sejumlah petinggi militer lain yang dipanggil adalah Panglima Angkatan Laut Laksamana Madya RE Martadinata.

Kemudian, Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Omar Dhani, dan Panglima Angkatan Kepolisian Letjen Sutjipto Judodihardjo.

Selain itu juga Mayjen Pranoto Reksosamudro, Mayjen Ibrahim Adjie, Mayor Jenderal Mursyid, dan Komodor Leo Watimena.

Menurut Johan, semua panglima militer TNI itu dipanggil terkait situasi negara pasca G30S PKI 1965.

Seperti diketahui, pasca G30S PKI itu Mayjen Soeharto langsung berinisiatif memegang pimpinan sementara TNI AD.

Mayjen Soeharto juga langsung melakukan langkah-langkah strategis terkait pemberontakan G30S PKI.

Namun kepemimpinan Soeharto itu menjadi simpang siur, manakala Soekarno mengumumkan dirinya sebagai presiden mengambil alih Pimpinan TNI AD.

Kemudian, juga mengumumkan Mayjen Pranoto Reksosamudro sebagai pelaksana harian Pimpinan TNI AD.

Johan Nuh mengatakan, hal itulah yang membuat Jenderal AH Nasution khawatir ketika Soeharto menghadap Presiden Soekarno.

Lihat juga...