JAKARTA, Cendana News – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia memproyeksikan pertumbuhan positif kinerja usaha pada kuartal IV – 2022. Hal ini sejalan dengan upaya intensif perusahaan dalam mengimplementasikan langkah restrukturisasi kinerja secara menyeluruh pada berbagai lini bisnisnya.
Optimisme tersebut turut ditunjang oleh peluang peningkatan permintaan masyarakat pada periode musim puncak (peak season) akhir tahun, serta realisasi aksi korporasi diantaranya melalui optimalisasi alat produksi yang ditunjang oleh percepatan program restorasi armada.
“Sejalan dengan dirampungkannya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) melalui putusan homologasi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Garuda Indonesia tengah mengakselerasikan berbagai upaya strategis dalam memaksimalkan langkah restrukturisasi yang mulai dijalankan, di antaranya melalui kesiapan implementasi rights issue sebagai bagian dari tindapermodalan melalui Pernyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah,” ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra sebagaimana dikutip InfoPublik pada Minggu (9/10/2022).
Persetujuan proposal perdamaian PKPU dan rencana penambahan struktur kinerja usaha Garuda Indonesia Group yang diproyeksikan tumbuh positif tersebut, lanjut Irfan, turut terefleksikan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Semester 1-2022 yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$3,76 miliar.
Selain adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar 26,10 persen, serta diiringi penurunan beban usaha sekitar 11,71 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, perolehan kinerja laba rugi komprehensif konsolidasian tersebut turut dikontribusikan dari hasil restrukturisasi keuangan melalui PKPU yang dicatatkan pada laba buku perusahaan.