Anies Baswedan Dorong Akademisi Kembangkan Sistem Pemantauan Penyakit Menular
Tak hanya itu, Jakarta menjadi yang pertama dan paling masif dalam melakukan terobosan, di antaranya Provinsi pertama di Republik Indonesia yang membentuk Tim Respons, dasbor, dan pembatasan mobilitas. Selain itu, Jakarta membangun jaringan testing dan tracing yang besar melalui kerja sama laboratorium dan melibatkan puskesmas serta warga dalam melakukan tracing.
Ke depan, tantangan kesehatan akan semakin beragam, salah satunya adalah antisipasi tuberkolosis yang turut menjadi pembahasan dalam pertemuan ini. Jakarta berkomitmen bebas TB pada tahun 2030, seiring dengan beberapa kebijakan yang telah dimplementasilan secara menyeluruh.
“Beberapa langkah telah dilakukan, yakni memperkuat sistem penelusuran kasus melalui deteksi dini; meningkatkan akses dan kualitas perawatan dalam pengobatan TB, melalui jemput bola para kader kesehatan untuk mendukung pasien yang resistan terhadap obat; dan meningkatkan kemitraan serta partisipasi masyarakat, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat,” papar Gubernur DKI Anies.
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan terus meningkatkan penanganan terhadap penyakit HIV. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur DKI Anies juga menjelaskan bahwa ke depan Jakarta membutuhkan sistem yang matang untuk mengelola penyakit menular di luar COVID-19, melalui beragam deteksi dini dan pemetaan penyakit menular, serta merespons cepat dan tepat terhadap tantangan kesehatan.
“Sebagai kota kolaborasi, Jakarta memperkuat kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan Jakarta berkelanjutan, termasuk keamanan kesehatan. Kami berharap dapat bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, co-creator dan mitra, terutama untuk mendukung Jakarta sebagai pusat ekonomi, pendidikan dan kesehatan di Indonesia,” tandasnya.