Tiga dari 4 Kasus Perceraian Keluarga Muslim Terjadi Karena Gugatan Istri
“Secara menarik, faktor ekonomi ini tidak banyak berbeda antara sebelum yaitu 28,2 persen pada 2018 dan saat pandemi 25,3 persen pada 2021,” tutur Yusuf.
Faktor penyebab perceraian yang ketiga adalah salah satu pihak dengan sadar dan sengaja meninggalkan pihak lain setidaknya selama dua tahun berturut-turut dan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga sebesar 9,5 persen di tahun 2021.
Sedangkan faktor penyebab perceraian yang minor adalah pasangan berbuat zina, pasangan menjadi pemabuk, pencandu obat terlarang atau penjudi yang sulit disembuhkan, pasangan berpindah agama, pasangan dihukum penjara, pasangan melakukan poligami, pasangan menderita cacat badan atau penyakit.
“Sehingga tidak dapat menjalankan kewajibannya, dan tidak saling mencintai karena kawin paksa,” papar Yusuf.
Secara menarik, faktor penyebab perceraian memiliki pola spasial. Penyebab perceraian di Sumatera sangat didominasi oleh faktor perselisihan dengan faktor ekonomi sangat minor, seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Namun di Jawa, faktor perselisihan dan faktor ekonomi menjadi penyebab perceraian dalam proporsi yang relatif sama besar, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ujar Yusuf.
Sebagai kebijakan preventif, menjadi penting untuk mengevaluasi kembali kebijakan usia minimal menikah. Di Indonesia, prevalensi perempuan menjalani pernikahan dini adalah tinggi.
“Perempuan yang menikah dini menghadapi resiko kesehatan akibat kehamilan dan persalinan dini serta cenderung memiliki tingkat pendidikan lebih rendah, dan berpotensi lebih tinggi menjadi miskin,” ucap Yusuf.
Pernikahan dini banyak dipicu oleh faktor ekonomi dan kemiskinan, serta dipengaruhi pula oleh norma sosial dan budaya. UU No. 16 Tahun 2019 telah merevisi usia minimal menikah menjadi 19 tahun baik untuk perempuan maupun laki-laki, dimana UU No. 1 Tahun 1974 menetapkan usia minimal pernikahan 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki, dan masih memberi dispensasi untuk menikah lebih awal lagi.