Ekonom: Menaikkan TDL, Pertalite dan LPG 3 Kg Picu Inflasi
JAKARTA, Cendana News – Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai menaikkan harga Tarif Dasar Listrik (TDL), Pertalite dan Gas LPG 3 Kg, bukanlah kebijakan terbaik yang bisa diambil pemerintah. Karena kebijakan ini justru akan memicu inflasi.
“Dalam tren kenaikan berbagai bahan pokok, seharusnya pemerintah tidak menaikkan Pertalite, gas LPG 3 kg dan TDL. Karena menaikkan tiga produk tersebut justru akan memicu lonjakan inflasi yang tidak terkendali. Ujungnya nanti akan terjadi kegaduhan sosial dan politik,” ujar Piter saat dihubungi, Sabtu (16/4/2022).
Lebih lanjut Piter mengatakan, pemerintah sebaiknya tetap mensubsidi ketiga produk tersebut dengan menggunakan surplus penerimaan pemerintah. Karena kenaikan harga komoditas saat ini dan kenaikan pajak, akan meningkatkan penerimaan pemerintah.
“Surplus penerimaan bisa digunakan untuk membiayai kenaikan beban subsidi yang dialokasikan pada Pertalite, gas LPG 3 kg dan biaya listrik,” tukasnya.
Menurutnya, dengan ditahannya harga BBM, gas dan listrik, tentu menambah beban Pertamina dan PLN. Tetapi apabila diiringi dengan penambahan subsidi, maka beban bagi Pertamina dan PLN menjadi berkurang karena ditutup subsidi.
“Jadi tambahan beban subsidi bisa ditutup sebagian dari tambahan penerimaan, karena kenaikan harga komoditas dan kenaikan PPN. Pemerintah juga masih bisa memperlebar defisit,” tandas Piter.
Ia menyebut bahwa pemerintah pastinya tidak akan mencukupi untuk menutupi kenaikan beban subsidi. Sehingga alternatif pelebaran defisit, bisa dijadikan upaya pembiayaan subsidi. Apalagi pemerintah sebelumnya telah membatalkan utang sebesar Rp100 triliun.