Yayasan Damandiri Evaluasi Pelaksanaan Program DCML di 15 Desa Binaan
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Memasuki tahun kelima pelaksanaan program Desa Cerdas Mandiri Lestari (DCML) di sejumlah desa binaan, Yayasan Damandiri saat ini fokus melakukan evaluasi menyeluruh.
Evaluasi menyeluruh terhadap program DCML dilakukan untuk mengukur capaian target yang telah berhasil dicapai sejak pertama kali berjalan pada 2017 lalu.
Meskipun dari 15 DCML yang ada diketahui tidak semuanya telah melaksanakan program pemberdayaan selama kurang lebih lima tahun.
Pasalnya, terdapat juga desa binaan yang baru berjalan kurang lebih 4 tahun, 3 tahun, dan 2 tahun.
“Saat ini sedang kita evaluasi. Karena dari 15 desa binaan, ada yang telah berhasil dan berkembang bagus sekali,” kata Ketua Yayasan Damandiri, Letjen TNI (Purn) Soegiono, belum lama ini.

Selain itu, ada pula yang salah atau kurang tepat serta ada yang seharusnya berkembang, namun justru macet karena sejumlah kendala,” ungkap Soegiono.
Soegiono juga mengatakan, sejak awal pelaksanaan program DCML, pihaknya memang tidak hanya sekadar melakukan upaya pemberdayaan lewat penyaluran dana bantuan sosial.
Namun juga mendirikan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi, dengan tujuan agar setiap desa binaan bisa mengelola dan mengembangkan bantuan pinjaman modal usaha yang telah disalurkan.
“Di samping menyalurkan dana hibah, kita juga menyalurkan dana pinjaman modal usaha. Harapan kita, dana pinjaman modal usaha itu tidak hanya sekadar dibagi saja. Namun, juga bisa dikembangkan secara bergulir. Sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat,” katanya.