Kebocoran-Pencurian Data Jadi Tantangan Besar di 2022

Masih Lengah

“Semut di seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak.”

Mengambil peribahasa tersebut, seringkali dalam kasus pencurian dan kebocoran data terkadang korban juga perlu melakukan introspeksi diri.

Memang paling mudah menyalahkan pihak lain, namun ketika harus mengevaluasi diri sendiri rasanya hal itu sangatlah sulit.

Mengutip laporan Acronis Cyberthrearts Report 2022 yang dikeluarkan Acronis, ternyata masyarakat Indonesia masih abai untuk melakukan proteksi pada data- datanya di ruang digital.

Masih banyak masyarakat Indonesia yang secara tidak sadar justru mengunggah data pribadinya lewat kanal- kanal digital seperti media sosial hingga aplikasi pesan instannya.

Kasus yang paling menggugah dan mungkin menjadi tamparan adalah pencurian data lewat tren “Add Yours” di Instagram.

Kasus itu terjadi saat seorang netizen di Twitternya mencuit, bahwa sahabatnya tertipu oleh phising dan melakukan transfer usai sang penipu memanggil nama masa kecilnya.

Selidik punya selidik, korban tersebut menyadari bahwa ia mengikuti tren “Add Yours” di Instagram dan mengisi pertanyaan “Variasi Nama Kamu”.

Sebenarnya fitur itu bertujuan untuk saling membagi momen dan pengalaman baik di antara para pengguna Instagram. Namun, ternyata secara tidak sadar mulai muncul “Add Yours” yang menyinggung data- data pribadi yang akhirnya data itu diberikan cuma- cuma oleh pengguna Instagram yang mengikutinya.

“Variasi Nama Kamu”, “Nama Hewan Peliharaanmu”,”Tempat Tanggal Lahir”, “Kota asal”, menjadi beberapa pertanyaan dalam fitur “Add Yours” yang pada akhirnya berujung pada kebocoran data besar- besaran.

Lihat juga...