Uni Eropa Meminta PM dan Anggota Kabinet Sudan Segera Dibebaskan
BRUSSELS – Uni Eropa, mengecam penangkapan Perdana Menteri Sudan, Abdalla Hamdok, beserta anggota kabinet negara tersebut. Eropa mendesak agar mereka segera dibebaskan.
Desakan itu disampaikan, setelah panglima militer Sudan membubarkan pemerintahan transisi. “Kami mendesak pasukan keamanan untuk segera melepaskan orang-orang yang ditangkap secara tidak sah,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, melalui pernyataan, Senin (25/10/2021).
Sudan, berada di tengah-tengah krisis ekonomi yang mendalam, yang ditandai dengan rekor tinggi inflasi dan kelangkaan bahan pokok. Kendati tanda-tanda mengenai hal itu mulai terpantau mereda, di tengah aliran bantuan internasional.
Negara-negara Barat telah memperingatkan, setiap pengambilalihan kekuasaan oleh militer akan membahayakan bantuan. Borrell mengatakan, hak unjuk rasa damai harus dihormati dan kekerasan serta pertumpahan darah harus dihindari dengan cara apa pun. “Aksi militer merupakan pengkhianatan terhadap revolusi, transisi dan tuntutan sah rakyat Sudan atas perdamaian, keadilan dan pembangunan ekonomi,” kata Borrell.

Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengecam upaya kudeta di Sudan dan meminta agar perdana menteri Sudan dan anggota sipil pemerintah segera dibebaskan. Hamdok, ditangkap dan dibawa ke tempat rahasia usai menolak mengeluarkan pernyataan yang mendukung pengambilalihan kekuasaan. Hal itu disampaikan Kementerian Informasi Sudan, yang tampaknya masih di bawah kendali pendukung Hamdok.