Saham Australia Melemah Tertekan Data Inflasi

SYDNEY  – Saham-saham Australia menghapus kenaikan awal menjadi diperdagangkan sedikit lebih rendah pada Selasa pagi, terpukul oleh kerugian di saham pertambangan dan emas karena harga-harga komoditas berada di bawah tekanan serta penurunan tajam supermarket besar Woolworths Group, sementara data inflasi yang tinggi juga menekan sentimen.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot hampir 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 7.425,00 poin, setelah menguat 0,2 persen dan bersiap untuk menghentikan reli lima sesi berturut-turut. Indeks acuan ditutup datar pada Selasa (26/10/2021).

Perusahaan jaringan supermarket Woolworths anjlok 4,5 persen dalam penurunan tertajam sejak Februari karena menandai perlambatan penjualan ketika penguncian dilonggarkan, membuat sub-indeks kebutuhan pokok konsumen mencatat kerugian terbesar di ASX 200.

Penambang Australia juga merosot sebanyak 1,0 persen karena harga tembaga turun. Raksasa pertambangan Rio Tinto dan BHP Group masing-masing melemah sekitar 1,0 persen dan 0,8 persen.

Secara bersamaan saham produsen susu a2 Milk yang tercatat di ASX anjlok hingga 11,5 persen dalam sesi terburuk mereka sejak 26 Agustus, penurunan terbesar pada indeks acuan setelah data perdagangan terbaru yang suram.

Sub-indeks emas terpangkas sebanyak 1,4 persen, karena emas jatuh tertekan penguatan dolar, dengan Kingsgate Consolidated memimpin kerugian, terjun 17,2 persen.

Sentimen lebih lanjut tertekan setelah data menunjukkan inflasi inti Australia melonjak ke level tertinggi enam tahun pada kuartal ketiga.

Sub-indeks keuangan turun 0,2 persen setelah naik moderat, karena investor menunggu laporan keuangan bank mulai Kamis (28/10/2021).

Lihat juga...