Malaysia Sebut AS dan Eropa Mitra Dagang Terbesar Setelah RRC

KUALA LUMPUR — Pemerintah Malaysia menegaskan Amerika Serikat dan Uni Eropa adalah mitra dagang ketiga dan keempat terbesar Malaysia setelah  China, mitra dagang terbesar dan Singapura, kedua terbesar.

Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia, Kamarudin Jaffar mengemukakan hal itu di Kuala Lumpur, Rabu, saat menjawab pertanyaan Senator Zaiedi Suhaili dalam sidang senat.

Nilai dagang tahun 2019 antara Malaysia dengan Amerika Serikat adalah sebanyak RM165, 22 miliar (Rp560 triliun) manakala dengan Uni Eropa sebanyak RM159,35 miliar (Rp539 triliun).

“Meskipun berhadapan dengan tantangan pandemi COVID-19, momentum hubungan Malaysia dengan rekan-rekan strategis ini terus meningkat,” katanya.

Dia mengatakan terdapat peningkatan 27.1 persen menjadi RM121,01 miliar (Rp410 triliun) dan 26,66 persen menjadi RM79,94 miliar (Rp268 triliun) masing-masing pada tempo Januari hingga Juli dibanding tempo yang sama pada 2020.

Selaras dengan pengumuman Rancangan Malaysia Kedua Belas (RMK12) baru-baru ini, ujar dia, tumpuan akan diberikan kepada industri strategis dan berdampak tinggi termasuk pelancongan, listrik dan elektronik (E&E), layanan global (GS), ruang angkasa, industri kreatif, industri halal, industri biodisel serta aktivitas pertanian.

“Untuk memperkukuh kerja sama strategis dan ekonomi dengan Uni Eropa, langkah-langkah telah diambil oleh pemerintah,” katanya.

Di antaranya memeterai Perjanjian Kerangka Kerja Kemitraan dan Kerja sama antara Malaysia dan Uni Ero (Malaysia-EU Framework Agreement on Partnership and Cooperation /MEUPCA).

Mempertimbangkan penyambungan perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Malaysia-Uni Eropa (Malaysia-EU Free Trade Agreement / MEUFTA).

Lihat juga...