Kelangkaan Palet Metalbox Hambat Ekspor Karet
MEDAN – Permintaan karet dari luar negeri ke Indonesia hingga akhir 2021 terus menguat, namun ekspornya masih terkendala kelangkaan palet-metalbox yang masih berlanjut.
“Permintaan menguat terus, tetapi pengapalan tertunda akibat kelangkaan palet-metalbox yang masih berlanjut dampak pandemi Covid-19,” ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Minggu (31/10/2021).
Permintaan karet terbanyak ke Sumut, misalnya, ujar Edy, tetap dari Jepang, Amerika Serikat, Brazil, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Turki.
Pada September 2021, misalnya, ekspor karet Sumut ke Jepang mencapai 25,9 persen dari total ekspor karet Sumut dan ke AS sebesar 20,6 persen. Sementara ke Brazil (9,2 persen) RRT (7,7 persen) dan Turki (4,6 persen).
“Seperti yang diperkirakan, pengapalan karet pada Oktober ini masih diwarnai adanya delay sehipment akibat kelangkaan palet-metalbox yang masih berlanjut,”katanya.
Edy menyebutkan, ekspor yang tertahan itu diprediksi berlanjut hingga akhir 2021. Apalagi, ketersediaan bahan baku makin menipis dampak terganggu cuaca, di mana curah hujan tinggi.
“Volume ekspor karet Sumut di Oktober bisa saja lebih rendah dari realisasi di September yang sebanyak 27.843 ton,” ujarnya.
Kalau pun ada kenaikan volume ekspor, katanya, hal itu karena didorong ekspor karet di bulan September yang baru dikapalkan di Oktober. “Kalau pun naik, diprediksi kenaikan ekspornya tidak besar,” ujar Edy.
Harapannya, ekspor karet hingga akhir 2021 bisa terus naik, sehingga tetap berkontribusi besar dalam penerimaan devisa di 2021.
Nilai ekspor karet tercatat terbesar ke dua setelah golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati, dalam penerimaan devisa ekspor Sumut setiap tahunnya. (Ant)