Berkah PTM, Omzet PKL di Ciparay Naik Berkali Lipat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BANDUNG – Bukan hanya orang tua, guru dan siswa yang mengharapkan pembelajaran tatap muka (PTM) kembali berlangsung, tapi juga para pedagang kaki lima (PKL) yang memang setiap hari menggantungkan pendapatan mereka dari kantong anak-anak sekolah.
Mulyana (49) misalnya, salah seorang pedagang minuman di depan salah satu sekolah di Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mengaku, kini seperti mendapatkan nyawa baru setelah usahanya hampir gulung tikar akibat pandemi.
“Selama anak-anak tidak sekolah saya masih jualan, tapi ya jualan keliling, dan pendapatan saya turun drastis, malah kadang buat menutupi modal aja tidak cukup. Berbeda kalau sekolah buka, kita mangkal di depan, anak-anak banyak yang beli,” ujar Mulyana kepada Cendana News, Selasa (26/10/2021).
Menurut Mulyana, setelah sekolah kembali dibuka, gairah usaha para pedagang juga semakin tinggi. Bahkan, Mulyana mengaku, saat ini omzet dagangannya naik sampai lima kali lipat dari sebelumnya.
“Waktu pandemi dapat Rp50.000 saja susah sekali. Tapi alhamdulillah, sekarang Rp250.000 sehari bisa kita dapat, apalagi anak-anak ini semuanya sekolah, SD, SMP, SMA meskipun gantian, ada yang pagi ada yang siang,” tandas Mulyana.
Di samping itu, Mulyana mengatakan, bahwa yang mendorong omzet PKL di depan sekolah meningkat adalah karena sampai sekarang kantin di dalam sekolah masih belum diizinkan untuk beroperasi.
“Jadi anak-anak ini kalau mau jajan ya di luar. Karena kan memang belum ada jam istirahat, jadi datang, belajar dan langsung pulang, makanya kantin belum buka. Ini juga yang bikin pendapatan kita naik,” terang Mulyana.
Berkah dibukanya sekolah juga bukan hanya dirasakan para pedagang, tapi juga para kusir delman di Ciparay. Saat ini, penumpang mereka mengalami peningkatan, terutama dari anak-anak sekolah.