Wajik Ketan Gula Merah, Manisnya Melekat di Lidah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Kalau di momen lebaran biasanya wajik ini disajikan saat sudah kering. Tapi kalau di luar lebaran, saya lebih suka disajikan seperti bubur, jadi masih basah. Itu nikmat sekali,” jelas Nenah.

Di tempat yang sama, Wiwin Rianti, anak dari Nenah menambahkan, bahwa kenikmatan wajik sangat tergantung pada kualitas ketan beras putih dan gula merahnya. Tidak sedikit yang membuat wajik dari bahan yang kualitas rendah, sehingga rasa wajik pun jauh dari kata nikmat.

“Saya pernah beli wajik di salah seorang pedagang, rasanya kurang enak, karena gula merahnya itu mungkin yang agak murah, dan beras ketannya kayak dicampur beras, Jadi tidak berasa wajik yang sesungguhnya,” kata Wiwin.

Di samping itu, Wiwin juga menyebut, sebaiknya menggunakan santan dari kelapa, patut dibandingkan dengan santan kemasan, karena cita rasa santan kelapa parut lebih alami, alias minim campuran.

“Saya sarankan pakai santan kelapa parut, akan menambah rasa gurih wajik lebih alami dan terasa sekali di lidah,” pungkas Wiwin.

Lihat juga...