Toko Kebutuhan Pokok Paling Bertahan di Tengah PPKM
Editor: Makmun Hidayat
“Waktu itu, dalam sehari saya mendapat keuntungan Rp 200.000, hasil keuntungan tersebut saya kumpulkan hingga bisa untuk menyewa kios, kemudian saya membuka warung sembako, itu awal usaha saya,” katanya.
Untuk menambah modal usahanya, Nanang terus berbisnis apa saja, mulai dari berjualan obat ke apotek, jualan ikan hias dan lain-lain. Saat ini deretan bisnis Nanang sudah berdiri. Ia memiliki 10 minimarket serta 3 counter handphone, dan persewaan mobil berbagai jenis. Hanya saja selama pandemi, bisnisnya juga terdampak. Omzet usahanya mengalami penurunan hingga 50 – 60 persen.
“Yang omzetnya bertahan dan ada kecenderungan naik hanya minimarket, karena berjualan barang kebutuhan pokok,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pemilik toko kebutuhan pokok di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Timur, Aswin menuturkan, penjualan barang-barang kebutuhan pokok cenderung stabil. Terutama untuk penjualan beras, minyak goreng, gula, kopi, telur dan sejenisnya.
“Yang sedikit mengalami penurunan seperti makanan produk UMKM lokal, kalau beras dan kebutuhan pokok lainnya cenderung stabil,” katanya.