Toko Kebutuhan Pokok Paling Bertahan di Tengah PPKM
Editor: Makmun Hidayat
PURWOKERTO — Sepanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Covid-19, banyak usaha yang tumbang. Sementara usaha seputar kebutuhan pokok lebih banyak bertahan.
Seperti yang dialami Nanang Anggoro, pengusaha muda yang hanya tamatan Sekolah Dasar (SD) dan menekuni bisnis sejak usia muda. Dari beberapa bidang usaha yang ditekuninya, yang masih bisa bertahan dan mendatangkan keuntungan hanya toko yang menjual kebutuhan pokok.
“Selama pandemi sampai dengan PPKM sekarang ini, yang paling bertahan adalah bisnis minimarket atau toko, karena menjual sembako dan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Untuk bisnis lainnya cenderung terdampak dan sulit bertahan,” katanya, di Purwokerto, Selasa (28/9/2021).
Menurut Nanang, adanya aturan untuk menjauhi kerumunan, membuat tempat belanja skala lebih kecil banyak didatangi pembeli. Misalnya minimarket ataupun toko-toko sembako. Nanang sendiri saat ini memiliki 10 minimarket yang tersebar di Kabupaten Banyumas dan Cilacap.

“Awalnya saya hanya punya 2 minimarket di Cilacap yaitu di daerah Binangun dan Cilacap kota. Selama pandemi ini, 10 perizinan minimarket baru saya sudah keluar dan 4 masih dalam proses pembangunan, yang lainnya sudah beroperasi,” ucap Nanang.
Pengusaha usia 37 tahun ini bertutur, awal mula masuk dunia kerja saat tahun 2004, bertepatan dengan momentum piala dunia. Pada saat itu, minuman berenergi menjadi salah satu sponsor dan Nanang ikut berjualan minuman tersebut.