Pengamatan Intens, Cara Temukan Bakat ABK

Editor: Koko Triarko

“Walaupun berbakat, tapi keluarganya tidak mendukung atau tidak bisa menerima anak itu, akan lebih sulit bagi anak itu untuk mengeluarkan dan mengembangkan bakatnya,” paparnya lagi.

Guru PJOK Adaptif SLB C Dian Grahita Kemayoran Jakarta, Harison Sirait, mengakui untuk mengetahui minat dan bakat anak autisme memang gampang-gampang susah.

“Untuk mengetahui minat dan bakat anak autisme, bisa orang tua mengajak anak untuk beraktivitas dalam kegiatan peminatan. Apakah seni, olah raga atau musik. Nanti bisa dilihat bagaimana reaksi anak saat mengikuti kegiatan tersebut,” kata Haris

Pengamatan interaksi anak bisa dilihat dari sikap penerimaan anak. Apakah ia terlihat terpaksa atau ia terlihat tertarik.

“Jika terlihat anak tertarik, baru kita rasakan apakah anak tersebut memiliki kehendak untuk melakukan aktivitas tersebut atau tidak. Untuk anak yang memiliki verbal, biasanya anak menyampaikannya. Untuk yang tidak memiliki kemampuan verbal, biasanya dari gerakan tubuh akan terlihat,” ucapnya.

Selain itu, orang tua atau pendamping anak autisme dapat juga meminta pendapat ahli.

“Harus dipahami, bahwa porsi dan potensi setiap anak itu berbeda. Sehingga, tak bisa anak kita dipaksa memenuhi keinginan orang tua, tapi orang tua lah yang harus mengarahkan bakat anak. Mengarahkan bukan memaksakan,” pungkas Direktur Pelatihan Olah raga PP Special Olympic Indonesia ini.

Lihat juga...