Pendidikan Karakter Juga Bisa Terbentuk Lewat PJJ
Editor: Koko Triarko
Yang penting, lanjutnya, adalah pemahaman bahwa saat bertemu di meeting online, guru bukanlah mengajarkan. Tapi, menanyakan atau melakukan evaluasi pada siswa terkait pemahaman pada materi atau penugasan.
“Seperti saya yang mengajarkan bahasa Inggris, saat dalam kelas online, yang diperlukan hanya membangun interaksi sesuai materi yang ada. Jadi, ada komunikasi dua arah,” kata Wahyu.
Interaksi siswa, inovasi dan penilaian akan bisa dilakukan pada tahapan planning project, di mana para siswa dalam satu kelompok harus berdiskusi mengenai project mereka, tahapan production yang mewajibkan mereka bekerja sama untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu serta tahapan submission – promotion – presentation, untuk melihat respons publik dan teman sekolah serta penilaian guru.
“Presentasi sendiri akan memberikan penilaian bagaimana pemahaman siswa pada materi atau isu yang ditugaskan, bagaimana mereka melakukan observasi, bagaimana mereka mampu menerapkan ilmu yang mereka miliki untuk memberikan solusi dari masalah yang ada,” tuturnya.
Wahyu menyebutkan, dalam rangkaian pembelajaran yang diterapkannya, maka terlihat secara jelas para siswa dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam memenuhi karakter yang diinginkan sekolah.
“Dengan sistem pembelajaran baru ini, bukan hanya para siswa yang bisa mendapatkan ilmu baru dan menjadi lebih menghargai, membantu serta lebih disiplin, tapi juga mendorong para guru untuk lebih berkembang dalam memahami pengaplikasian ilmu pada isu-isu terbaru. Jadi, semuanya akan berkembang,” pungkasnya.