LPLH MUI: Sampah Plastik Terdegradasi Jadi Partikel Nano

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Sampah plastik dapat terdegradasi menjadi partikel nano dari prosesnya menuju laut, di mana laut mengandung garam yang ketika dikonsumsi manusia berdampak bagi kesehatan.

Ketua Lembaga Pemulihan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH SDA MUI), Hayu S Prabowo mengatakan, sampah merupakan persoalan serius yang dihadapi masyarakat Indonesia. Dan sampah yang berserakan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat.

“Sampah dapat terdegradasi menjadi partikel nano dari prosesnya menuju laut, di mana laut mengandung garam yang biasa dikonsumsi oleh manusia dalam makanan. Nah, kondisi ini yang berdampak pada kesehatan masyarakat,” ujar Hayu, pada diskusi virtual tentang sampah di Jakarta yang diikuti Cendana News, Rabu (22/9/2021).

Dikatakan dia, sampah laut berasal juga dari produk-produk rumah tangga, yakni seperti deterjen, pencuci muka,  pasti gigi dan lainnya yang mengalir melewati sungai.

Dalam isi material produk rumah tangga itu terdapat mikroplastik atau material plastik yang akan berubah  menjadi partikel yang lebih kecil di laut setelah proses degradasi.

Yakni sebut dia lagi,  di mana laut mengandung garam yang biasa dikonsumsi oleh manusia dalam makanan, lewat serangkaian proses. Sehingga sampah plastik ini dapat menimbulkan dampak kesehatan bagi manusia.

Karena jelas Hayu, mikro plastik yang termakan itu tidak hanya masuk ke dalam lambung. Tetapi nano plastiknya juga bisa sampai masuk pembuluh darah.

Nah, garam yang kita makan itu kan asalnya dari laut yang dimasukin nano plastik. Ini sangat berbahaya karena 90 persen garam dapur itu telah tercemar plastik,” tukas Hayu.

Lihat juga...