Ini Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Budidaya Anggrek
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Tanaman anggrek membutuhkan intensitas cahaya matahari, namun tidak secara langsung, sehingga tempat tumbuhnya perlu diberi naungan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan paranet, kere bambu, atau bahan lain yang bisa diatur, dalam meloloskan cahaya.
“Selain itu naungan bisa dari tanaman hidup. Caranya tanaman anggrek ditempelkan pada pohon tanaman hidup yang rindang, sehingga cahaya tidak 100 persen atau secara langsung mengenai tanaman, ” papar Instruktur Internal Short Course Budidaya Anggrek, Dr. Maria Ulfah, S.Si, M.Pd saat dihubungi di Semarang, Senin (27/9/2021).
Hal tersebut disampaikannya, terkait faktur faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya anggrek.
“Fungsi naungan tersebut juga untuk mengatur intensitas cahaya sesuai kebutuhan, menahan air hujan tidak langsung, sekaligus mengurangi serangan hama serta mengkondisikan suhu malam,” lanjutnya.
Lebih jauh dijelaskan, sebagian besar anggrek membutuhkan intensitas cahaya kurang 100 persen, terkecuali jenis anggrek tanah, seperti vanda douglas, anggrek kalajengking, atau anggrek renanthera.
Ulfah juga menjelaskan bahwa tanaman anggrek, juga memerlukan aerasi yang lancar, atau memaksimalkan kontak antara air dengan udara yang bertujuan menambah oksigen.
Untuk itu, jika dibudidayakan dalam green house, dinding tempat tersebut tidak boleh rapat, harus terbuka atau minimal dindingnya pakai kawat ram.
“Tanaman anggrek sebaiknya ditempatkan di rak, dengan ketinggian rak 1-1,2 m. Bahan pembuatan rak bisa dari bambu atau besi dan kawat ram,” tambah dosen Pendidikan Biologi Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) tersebut.