Ikan Cuka, Variasi Kuliner dengan Kuah Asam
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Setelah bumbu garam dan jeruk nipis meresap, goreng ikan hingga berwarna kuning keemasan.
“Setelah selesai, tumis semua bumbu yang diiris dengan minyak yang sedang, masukkan serai dan daun jeruk. Jika sudah muncul wangi dari tumisan, masukkan air secukupnya, tunggu sebentar hingga agak mendidih, baru ikannya dimasukkan,” kata Tiara, seraya mengaduk ikan di penggorengan.
Jika sudah teraduk sempurna, masukkan lada, pala, garam dan gula.
“Aduk hingga semua bumbu tadi rata. Coba rasa kuahnya. Jika sudah terasa pas, baru masukkan irisan tomat merah, air perasan jeruk nipis dan cuka,” ujarnya.
Kalau ada anggota keluarga yang tidak menyukai pedas, bisa disiapkan juga cabai rawit utuh untuk dimasukkan terakhir, sehingga masakan tidak terlalu pedas rasanya, tapi penyuka pedas dapat mengambil cabai rawit utuh sebagai penambah kadar pedas makanannya.
“Mengingat ikan cuka ini kekhasannya pada kuah asam, ada baiknya kuahnya agak banyak sedikit, sehingga yang makan bisa puas minum kuah,” tandas Tiara.
Cici, yang rumahnya dijadikan tempat berkumpul pada tahun ini, menyatakan saat momen kumpul keluarga seperti saat ini adalah peluang untuk dirinya mencicip makanan khas tanah asalnya.
“Pokoknya semua rasa kangen pada masakan kampung terobati. Karena setiap ngumpul setahun sekali begini, kita memang sengaja, dari satu keluarga mempersiapkan satu masakan. Tapi harus makanan asli daerah Riau,” tuturnya.
Jadi, saat berkumpul paling tidak ada enam masakan sesuai jumlah adik Cici. Dan ia mengungkapkan, acara kumpul keluarga setahun sekali ini, hampir tak pernah dilewati.
“Walaupun pandemi, Alhamdulillah masih bisa terus kumpul setahun sekali. Maklum, semenjak orang tua nggak ada memang acara begini menjadi ajang silaturahmi keluarga agar tak hilang kekuatan kekerabatan,” pungkasnya.