Helikopter Disiagakan Hadapi Ancaman Karhutla di Sumsel

Mares menjelaskan, timnya menggunakan sejumlah indikator sebelum melakukan pemantauan dengan helikopter, di antaranya kondisi cuaca, jumlah hari tidak hujan dan Fire Danger Rating System (FDRS).

TRC akan mengambil koordinat titik api, memperhatikan arah angin dari asap yang muncul, memantau keberadaan sumber air terdekat serta menentukan lokasi pendaratan untuk segera melakukan pemadaman.

Sementara itu Koordinator Daops Manggala Agni Sumatera Selatan, Tri Prayogi, mengapresiasi patroli pencegahan karhutla menggunakan helikopter yang dilakukan oleh mitra pemasok APP Sinar Mas ini.

“Saat ini pantauan udara dengan helikopter sangat efektif untuk mendeteksi karhutla secara real time, serta mampu menjangkau lingkup area yang luas, khususnya pada area terpencil yang jauh dari jangkauan petugas di darat,” kata dia.

Tri Prayogi berharap, patroli udara semacam ini terus dilakukan untuk menekan kejadian karhutla di Sumsel.

Pemprov Sumsel menetapkan status siaga darurat karhutla sejak Maret 2021 atau lebih awal dibandingkan 2020, untuk lebih memaksimalkan mitigasi.

BMKG memperkirakan Sumsel memasuki puncak kemarau pada Agustus hingga Oktober 2021. (Ant)

Lihat juga...