Ganggu Pemandangan, Keramba Ikan di Danau Batur Perlu Ditata
“Tahun 2018, pernah ada pertemuan dan diskusi di museum Geopark Gunung Batur antara para petani keramba ikan nila dengan sektor pariwisata. Pada pertemuan itu, kedua belah pihak sepakat untuk zonasi keramba ikan agar tidak merugikan sektor pariwisata. Para pemilik penginapan dan restoran di pesisir danau serta wisatawan dapat menikmati keindahan Danau Batur dan gunungnya, tanpa terusik oleh keramba ikan,” ungkap Agus Jambe.
Menurut dia, para petani mau dan setuju perlunya zonasi keramba ikan di tiap-tiap desa. Namun untuk memindahkan keramba dan menarik jangkar keramba ikan ini membutuhkan dana yang besar. Kementerian Pariwisata dan Pemprov Bali perlu membantu pendanaan relokasi dan zonasi keramba ikan.
“Jadi hasil pertemuan tahun 2018 belum dapat direalisasikan karena kendala dana. Sebaiknya Kementerian Pariwisata dan Pemprov Bali membantu hal ini. Kami pun setuju dengan penataan di Danau Batur agar saling menguntungkan antara sektor pertanian dan pariwisata,” tegas Jero Agus Jambe. (Ant)